Pangeran Samudera menerima syarat ini.
Pertempuran Besar dan Kesepakatan
Sebuah armada besar dari Demak dan sekutunya, bersama dengan pendukung Pangeran Samudera, menyerang pusat Kerajaan Nagara Daha.
Pertempuran besar terjadi di berbagai tempat, dengan korban berjatuhan di kedua belah pihak.
BACA JUGA:Legenda Siamang Putih, Cerita Rakyat dari Ranah Minang
Arya Terenggana, Patih Nagara Dipa, mengusulkan perang tanding antara Pangeran Samudera dan Pangeran Tumenggung untuk mengakhiri peperangan dan menghindari lebih banyak korban.
Kedua pangeran setuju, dan perang tanding berlangsung.
Akhir Perang dan Pergantian Nama
Pangeran Tumenggung awalnya berniat membunuh Pangeran Samudera, tetapi akhirnya menyadari hubungan kekerabatannya dengan sang pewaris.
BACA JUGA:Kisah Pak Lebai Malang | Cerita Rakyat Sumatera Barat
Mereka berdamai, dan Pangeran Tumenggung menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera, yang kemudian menjadi Sultan Suriansyah.
Sultan Suriansyah memutuskan untuk menjadikan Bandar Masih, sekarang dikenal sebagai Banjarmasin, sebagai pusat pemerintahan karena letaknya yang strategis dan menjadi pusat perdagangan yang ramai.
Kota ini berkembang pesat, dan Sultan Suriansyah memutuskan tanggal 24 September 1526 sebagai hari jadi Kota Banjarmasin.
Warisan Sultan Suriansyah
BACA JUGA:Kisah Banta Seudang | Perjuangan Anak Raja Aceh Mencari Obat Mata untuk Ayah
Sultan Suriansyah, sultan pertama yang beragama Islam di Banjar, menyumbangkan banyak kepada sejarah kota ini.