Kisah Nini Kudampai, Angui, dan Gunung Batu Hapu | Cerita Rakyat Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan

Sabtu 21-10-2023,08:40 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Namun, ketika Angui tumbuh dalam keluarga saudagar Keling, ia menjadi anak manja dan terlalu dimanjakan. 

Kemanjaan itu mempengaruhi karakternya, dan ia menjadi anak nakal, pemalas, dan pemboros. 

Saudagar Keling akhirnya tidak mampu lagi menjalankan peran sebagai orang tua angkatnya dan mengusir Angui.

Setelah merenungkan kesalahannya, Angui akhirnya memutuskan untuk mengubah hidupnya. 

BACA JUGA:Legenda Kampung Pujung | Kisah Cinta dan Kutukan, Cerita Rakyat Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan

Ia bekerja keras, memahami nilai kerja keras dan kejujuran. 

Beberapa tahun kemudian, ia menjadi seorang saudagar kaya dan berhasil menyunting putri raja Keling sebagai istrinya. 

Ketenarannya melampaui saudagar Keling yang pernah menjadi orang tua asuhnya.

Meskipun kesuksesannya, Angui, yang sekarang dikenal sebagai Bambang Padmaraga, merindukan keluarganya di kampung halaman. 

BACA JUGA:Legenda Gunung Batu Bangkai di Loksado, Cerita Rakyat Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan

Ia ingin mengenalkan istrinya kepada ibunya dan membuktikan bahwa keberhasilannya adalah hasil dari kerja keras. 

Ia mempersiapkan kapal untuk pergi pulang.

Ketika Angui dan istrinya tiba kembali di kampung halaman, berita cepat menyebar. 

Nini Kudampai mendengar kabar tersebut dan pergi ke pelabuhan bersama tiga hewan kesayangan yang dulu dimiliki oleh Angui. 

BACA JUGA:Legenda Pucok Krueng di Aceh Barat Daya

Namun, ketika Angui melihat penampilan kumal ibunya, ia malu mengakuinya di depan istrinya dan memerintahkan agar ibunya diusir.

Kategori :