RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Padang, sebuah situs arkeologi yang terletak di Indonesia, telah menjadi subjek perdebatan dan teori konspirasi yang menarik perhatian banyak orang.
Salah satu teori konspirasi yang beredar menyatakan bahwa Gunung Padang bukanlah piramida seperti yang dulu dipercayai.
Dalam artikel ini, kami akan menguraikan penjelasan dari arkeolog Indonesia mengenai situs Gunung Padang dan membahas fakta seputar situs ini.
BACA JUGA:Resep Camilan Ala Kafe yang Praktis, Hemat, dan Mudah Dibuat di Rumah - Buttermilk Waffle
Gunung Padang Ternyata Bukan Piramida? Ini Penjelasan Arkeolog RI.
Gunung Padang kembali menjadi sorotan setelah muncul dalam sebuah episode film dokumenter di Netflix.
Banyak yang menduga bahwa situs ini merupakan piramida, namun, Dr. Lutfi Yondri, seorang arkeolog dari Jawa Barat, menjelaskan bahwa Gunung Padang sebenarnya adalah punden berundak.
Punden berundak adalah struktur persegi empat yang tersusun bertingkat-tingkat. Penanggalan karbon situs ini berkisar antara 117 SM hingga 45 SM.
BACA JUGA:Misteri Gunung Padang Piramida, Pecahan Alam atau Hasil Karya Manusia?
Menurut Dr. Yondri, Gunung Padang adalah salah satu situs prasejarah yang ditemukan kembali.
Catatan tentang bentuknya telah ada sejak tahun 1891, oleh Verbeek, dan tahun 1914, oleh Krom.
Meskipun catatan ini terpisah 23 tahun, keduanya sepakat bahwa Gunung Padang terdiri dari empat teras punden berundak.
Penelitian lanjutan dilakukan oleh berbagai pihak sepanjang tahun, termasuk Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Bandung.
BACA JUGA:National Geographic Gunung Padang, Struktur Piramida Tertua di Dunia yang Terungkap oleh Ilmuwan
Bentuk Gunung Padang sebenarnya diungkap melalui analisis kepustakaan, rekaman 3D laser scanning, pemetaan dengan pesawat Theodolit, dan penggambaran manual.