Situs Gunung Padang, Jejak Spiritual dan Pesan Tanda Akhir Zaman, Arsitektur Punden Berundak Gunung Padang

Jumat 22-09-2023,19:27 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Namun, situs ini tetap berdiri sebagai salah satu tempat pemujaan punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Balum Ada Warga yang Merasa Kehilangan Keluarga, Identitas Tengkorak Masih Tanda Tanya

Ada catatan yang menyebut tentang Gunung Padang di naskah-naskah kuno, tetapi perlu diingat bahwa ini mungkin merujuk pada lokasi yang berbeda, karena kondisi lingkungan yang berbeda dari yang digambarkan dalam naskah-naskah tersebut.

Prabu Siliwangi, raja Pajajaran yang memerintah pada abad ke-15, juga diyakini pernah mendiami Gunung Padang untuk bersemedi.

Selama masa penjajahan Belanda, mereka menemukan situs ini dalam upaya mencari kandungan emas.

Namun, pandangan mereka tentang situs ini hanya sebagai kuburan kuno.

BACA JUGA:Gunung Merapi Tempat Bertapa Para Wali Bahkan Terdapat Gua Tempat Meditasi dan Spiritualitas

Kehidupan Gunung Padang Kemudian

Setelah kemerdekaan Indonesia, Gunung Padang kembali terlupakan dan ditutupi oleh alam.

Tumbuhan liar dan pohon-pohon menjulang tumbuh di atas situs ini, dan akar-akar pohon menelan menhir-menhir yang sebelumnya menjadi altar pemujaan.

Pada tahun 1979, tiga penduduk lokal menemukan kembali situs ini dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Pada tahun 1980-an, arkeolog Indonesia mulai melakukan penelitian dan eskavasi di Gunung Padang.

BACA JUGA:Mitos Naga Gunung Merapi, Kekuatan Magis yang Mengguncang Jawa

Jejak Spiritual dan Pesan Tanda Akhir Zaman

Kisah unik terkait dengan Gunung Padang adalah ramalan dari seorang kakek kepada cucunya, Nanang Sukmana.

Kakek Nanang menyebut Gunung Padang dengan nama lama, Nagara Siang Padang, dan mengatakan bahwa ini adalah tempat tatanan atau rangkaian pencerahan di akhir zaman.

Kategori :