Namun, serangan itu tak kunjung mendapatkan perlawanan dari Raden kalung.
Ia tetap saja fokus dalam semedinya, setelah serangan bisa yang berkali-kali disemburkan sang ular kepada Raden kalung tak sedikitpun melukai tubuhnya.
Semburan bisa sang ular luntur dan luluh dengan sendirinya sebelum mengenai tubuh Raden kalung.
Sang ular pun semakin penasaran, setelah serangan bisanya tak berhasil.
Tak lama kemudian sang ular pun membelitkan tubuhnya ke tubuh Raden kalung.
dengan sebuah tenaga dan semua kemampuan yang dimiliki siluman ular melilit Raden kalung.
Meski demikian masih saja Raden kalung tak kunjung melawan, Ia tetap duduk tak bergeming bersemedi di atas batu.
Badan Raden kalung tak bergerak sedikitpun meski berkali-kali ia diserang.
Tubuh Raden Kalung seolah terlindungi cahaya putih yang bisa membentangkan serangan siluman ular tersebut.
BACA JUGA:Tempat Angker Singapura, Berani Coba? Datang ke Stasiun MRT Bishan!
Setelah beberapa lama siluman ular yang awalnya tampak ganas malah lunglai dan terjatuh di hadapan Raden kalung.
Ia sudah tidak sanggup menyerang dan menandingi kesaktian yang dimiliki Raden kalung.
Seraya mengaku kalah dan memohon ampun kepadanya Ia pun bersumpah akan menjadi pengikut dan mengabdi kepada Raden Kalung.
Setelah itu ia pun berubah menjadi sebuah benda pusaka.