Konon menurut cerita Raden kalung adalah putra dari Raden nata direja atau syekh Abdul Manaf.
Raden Nata direja termasuk salah seorang keturunan dari Raden wangsa naga Kusuma atau yang lebih dikenal dengan nama Adipati ukur.
Sejak dari kecil sekitar umur 7 tahunan Raden kalung Bimanagara sudah berbeda dan memiliki kemampuan yang menonjol dibanding dengan saudara-saudaranya.
BACA JUGA:Misteri Makhluk Bersayap di Pantai Kuta Bali yang Sering Bergentayangan
Selain dibekali ilmu kesaktian dari orang tuanya, Ia pun gemar mencari ilmu dan belajar ke berbagai guru di banyak daerah, baik ilmu lahir maupun ilmu batin.
Raden kalung mempunyai kebiasaan melakukan tapa Brata yang sudah ia lakukan sejak dari kecil.
Hingga Pada suatu masa setelah ia beranjak dewasa saat wushu bertapa di tempat yang tak jauh dari sisi sungai Citarum.
BACA JUGA:Berbagai Jenis Prosesor Qualcomm, Berikut dengan Kinerjanya
Tiba-tiba ia dihampiri seekor ular besar, pada awalnya Raden kalung mengira ular tersebut adalah ular biasa.
Namun, seketika sang ular pun berubah semakin besar dengan bentuk kepala berubah menyerupai naga lengkap dengan mahkotanya.
Ular yang menghampiri Raden kalung ternyata siluman ular sang penguasa Citarum.
Ia sedang menguji Raden kalung yang sudah berani datang dan bertapa di wilayahnya tanpa izin.
BACA JUGA:Kisah Karomah Kyai Yahya Malang, di Bom Tujuh Kali Oleh Belanda Tidak Ada Yang Meletus
Mengetahui ular tersebut adalah siluman, Raden kalung tidak sedikitpun takut dan goyah dalam pertapaannya.
Melihat Raden kalung yang tetap tenang dan tidak takut sama sekali.
Sang siluman ular pun langsung melancarkan serangan kepada Raden kalung dengan berkali-kali menyemburkan bisanya.