RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Indonesia, tanah yang kaya akan sejarah penuh kepahlawanan dan perjuangan, telah melahirkan banyak tokoh besar yang membimbing perjalanan bangsa ini menuju kemerdekaan dan kemakmuran.
Melansir dari laman jogjaprov.go.id, di antara mereka, terdapat dua sosok inspiratif yang dikenal sebagai Dwi Tunggal, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII, pahlawan nasional yang mewarisi semangat Mataram Islam dan mengukir prestasi gemilang bagi Nusantara.
Kesatuan dan Integritas dalam Kepemimpinan
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja kesembilan Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur DIY, muncul sebagai sosok pahlawan dengan peran besar dalam mendukung kesatuan NKRI.
BACA JUGA:Luar Biasa! 5 Pejuang Indonesia Terkenal Kebal Peluru, Tak Terluka Meski Ditembaki Tentara Belanda
Pada 5 September 1945, bersama dengan KGPAA Paku Alam VIII, beliau dengan teguh menyatakan bahwa Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman adalah bagian tak terpisahkan dari kesatuan Indonesia.
Momen bersejarah ini dikenal sebagai Amanat 5 September, sebuah langkah penting dalam menjaga persatuan bangsa dalam wujud negara merdeka yang baru saja lahir.
Sri Sultan HB IX juga mengambil langkah berani dengan menghapus jabatan Pepatih Dalem, tindakan yang mencerminkan keteguhan hati dan ketulusan dalam membela kemerdekaan bangsa.
Kepemimpinan beliau juga membawa dampak positif dalam hubungan diplomatik dengan Jepang, seperti pembangunan Selokan Mataram yang menjadi simbol kemandirian dan kemakmuran bagi para petani, pemegang teguh tanah air.
Perjuangan Kepanduan dan Pendidikan
Pemimpin yang disegani, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga memberikan kontribusi besar dalam bidang kepanduan.
Terlibat sejak masa kanak-kanak, beliau diamanahi sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Keberhasilannya dalam memajukan pramuka di tanah air mendapat pengakuan dunia, ditegaskan dengan penghargaan tertinggi, Bronze Wolf Award, dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973.
BACA JUGA:5 Pejuang Indonesia Terkenal Kebal Peluru, Kolonel Aman Dimot