"Sudah Lana, kembalikan lagi duit itu ke posisi semula. Nggak baik kita ngambil yang bukan hak kita," Dias mengingatkan.
Dengan wajah agak sedikit kesal, Lana meletakkan kembali uang itu ke posisi semula.
BACA JUGA:Misteri Perburuan Manusia Pendek: Ambisi Ilmiah dan Kepercayaan Mistis di Era 1930-an
Mereka sampai di pos 2 sekitar jam 13.30 WIB.
Tiba-tiba saja turunlah hujan deras. Padahal cuaca hari itu sangat cerah. Sama sekali tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.
Mereka memutuskan untuk mendirikan bivak tempat istirahat sementara.
Saat hendak sedang mendirikan bivak ternyata salah satu teman mereka tidak membawa tali rafia.
BACA JUGA:Misteri Uang Kuning Cap Tongkat: Peninggalan Orang Bunian di Tanah Melayu
Terpaksa mereka mencari akar-akar pohon yang bisa diikatkan ke pohon untuk mendirikan bivak.
Saat hendak mengikatkan akar ke batang pohon, Faiz entah kenapa tiba-tiba mendongak ke atas pohon.
TIBA-TIBA..........
Ada sosok menyeramkan sedang memandanginya. Sosok itu rambutnya panjang berbaju putih dan mukanya rata.
BACA JUGA:Rahasia Kelam di Balik Renovasi: Makhluk Setengah Manusia, Kepala Kambing, dan Dosa Keserakahan
Sontak, Faiz kaget. Tapi ia mencoba tetap tenang agar teman-temannya tidak ikut ketakutan.
Setelah melalui perdebatan yang panjang, merekapun memutuskan untuk menuju ke pos 5 tempat mereka akan berkemah dengan ujan-ujanan.
Mereka akhirnya berkemah di pos 5. Selama 4 hari 3 malam mereka berkemah di Gunung Lawu.