Ia merasa bahwa dirinya hanya sesaat mengumadangkan adzan dan mengimami shalat di Saranjana, dan tidak mungkin sudah seminggu hilang.
Ia pun mencoba menjelaskan kepada warga desanya tentang apa yang dialaminya, dan menunjukkan cincin yang diberikan oleh pria berjubah itu sebagai bukti.
BACA JUGA:Misteri Saranjana: Asal Usul Kota Gaib di Pulau Laut Kalimantan Selatan
Namun, warga desanya tidak percaya dengan cerita Abah Hamid, dan menganggapnya sebagai omong kosong.
Mereka mengira bahwa Abah Hamid mengalami gangguan jiwa, atau dirasuki oleh makhluk halus.
Abah Hamid pun merasa putus asa, dan tidak tahu harus bagaimana.
Ia merasa bahwa tidak ada yang mempercayai dirinya, dan tidak ada yang mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
BACA JUGA:Benar atau Tidak? Guru Ahmad Menjadi Imam Sholat di Masjid Kota Gaib Saranjana
Ia pun hanya bisa berdoa kepada Allah, dan memohon agar diberi petunjuk dan kekuatan.
Demikianlah kisah mistis ustadz yang mengimami shalat di kota gaib Saranjana.
Kisah ini tentu saja sangat mengherankan dan menakjubkan, dan membuat kita bertanya-tanya tentang kebenaran dan makna dari kisah ini.
Apakah kisah ini benar-benar terjadi, atau hanya sebuah khayalan belaka? Apakah Saranjana benar-benar ada, atau hanya sebuah legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat?
BACA JUGA:Pergulatan Antara Mitos dan Kenyataan: Saranjana Kota Gaib
Apakah Abah Hamid benar-benar mengimami shalat di Saranjana, atau hanya bermimpi? Apakah pria berjubah itu adalah seorang wali Allah, atau seorang jin yang menipu Abah Hamid? Apakah cincin yang diberikan oleh pria berjubah itu memiliki kekuatan gaib, atau hanya sebuah perhiasan biasa?
Apakah ada hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini, atau hanya sebuah kisah yang menghibur kita?
Semua pertanyaan itu mungkin tidak akan pernah terjawab dengan pasti, dan hanya Allah yang maha tahu.