Raja dari negeri tetangga yang tamak mendengar tentang kecantikannya, dan keinginan untuk memiliki Ratu Pantai Selatan sebagai permaisurinya membuatnya gelap mata.
Dalam satu versi legenda, sang Raja mengutus pasukan besar untuk menculik Ratu Pantai Selatan. Namun, usahanya gagal karena Ratu Pantai Selatan mampu menggunakan kekuatannya untuk mengamankan diri dan mempengaruhi ombak untuk melindunginya.
BACA JUGA:Pertemuan dengan 'Orang Bunian' di Padang: Sebuah Pengalaman Unik dari Dunia Lain, Simak Ceritanya!
Cinta Terlarang Ratu Pantai Selatan
Dalam pencarian tak henti untuk mendapatkan Ratu Pantai Selatan, putra mahkota kerajaan tetangga, Pangeran Mahesa, pergi menyamar ke desa nelayan. Pangeran Mahesa menyaksikan langsung kebaikan hati dan kepedulian Ratu Pantai Selatan terhadap rakyatnya.
Bersamaan dengan itu, Ratu Pantai Selatan juga menyadari bahwa Pangeran Mahesa bukanlah penguasa yang sombong dan tamak seperti ayahnya. Mereka saling jatuh cinta tanpa menyadari perbedaan status mereka. Namun, cinta mereka diuji oleh konflik antar-kerajaan dan ambisi yang mengancam damai di Pantai Selatan.
Perjuangan Melawan Kejahatan
Ketika Ratu Pantai Selatan menolak untuk menikahi Raja dari negeri tetangga, kemarahan sang Raja menjadi tak terbendung. Ia menyatakan perang terhadap Pantai Selatan dengan tujuan menaklukkan wilayah tersebut dan membawa pulang Ratu Pantai Selatan sebagai budak.
Namun, Ratu Pantai Selatan tidak akan menyerah begitu saja. Dia memimpin pasukannya dengan keberanian dan kekuatan gaibnya melawan invasi tersebut. Perang sengit terjadi di Pantai Selatan, dan selama pertempuran yang epik ini, rahasia sejarah Ratu Pantai Selatan mulai terungkap.
Fakta Sejarah di Balik Legenda
Di balik dongeng yang memikat ini, terdapat beberapa fakta sejarah menarik tentang wilayah Pantai Selatan. Sejak zaman prasejarah, tempat ini menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya di antara berbagai suku dan bangsa.
Arkeolog telah menemukan bukti tentang aktivitas maritim yang sibuk dan perdagangan laut di wilayah tersebut. Temuan kuno berupa reruntuhan kapal karam, keramik, dan artefak lainnya mengungkapkan warisan budaya yang kaya dan mengesankan.
Namun, seperti kebanyakan wilayah di masa lalu, Pantai Selatan juga mengalami periode kegelapan, ketika perdagangan budak dan penjarahan menjadi masalah besar. Hal ini menjadi latar belakang untuk beberapa konflik dan intrik politik yang mempengaruhi legenda Ratu Pantai Selatan.
BACA JUGA:Sejarah dan Arkeologi Candi Cangkuang: Mengungkap Sejarah Keagungan di Jawa Barat