Arkeologi juga menemukan kepadatan penemuan itu pada sisi timur-utara pulau kemaro.
BACA JUGA:Menelusuri Keajaiban Sejarah Sumatera Selatan, Bikin Berdecak Kagum
Tidak seperti yang dipahami selama ini pulau kemaro hanya pagoda dan kelenteng, tapi yang padat itu ada pada area diduga merupakan benteng kesultanan.
Bahkan setelah dibersihkan, terdapat penemuan baru yaitu pondasi yang diduga benteng, tertanam di dalam tanah berdekatan dengan lokasi penemuan bungker.
BACA JUGA:Baturaja Baru Raih Penghargaan Terbaik V Kampung KB se Sumatera Selatan
“Ditemukan pondasi diduga benteng berlapis, ada dua atau tiga lapis. Semua materialnya sama dengan bungker,” ujarnya.
Hal tersebut karena setelah beberapa peserta SCB menelusuri, pondasi tersebut seperti mengelilingi lokasi bungker, yang diduga bangunan tersebut mengikuti bangunan sebelumnya.
BACA JUGA:Pemekaran Sumatera Selatan, Presidium Sumsel Barat Sambangi Mantan Gubernur Bengkulu di Linggau
“Adanya bangunan beton itu juga bisa jadi karena mengikuti bangunan sebelumnya yaitu benteng yang bisa jadi dari kesultanan Palembang Darussalam, namun dulu kan benteng terbuat dari kayu,” ujarnya.
4. Terdapat Pecahan Bekas Bangunan Masa G30SPKI
BACA JUGA:Palembang Jadi yang Terbanyak Lolos Administrasi Bawaslu Kabupaten Kota se Sumatera Selatan
Selanjutnya rombongan SCB juga melihat titik dimana bekas penemuan bangunan yang dulunya digunakan oleh tahanan PKI.
Letaknya tepat berada di muara sungai, menghadap ke arah Sungai Gerong dan Pertamina, dimana masih banyak ditemukan pecahan genteng dan bata yang sengaja dipecahkan.
BACA JUGA:Salahsatu Dari 4 Suku Asli Sumatera Selatan Berdarah China, Yuk Simak Ini Penjelasanya
Dalam sejarahnya, pada Tahun 1965 dimana peristiwa G30SPKI, dimana orang yang terlibat ditangkap tanpa proses pengadilan, kemudian diekskusi dan dibuang di Sungai Musi.
“Kita temukan bangunan yang sudah dirobohkan, bukti bahwa pemerintah yang waktu itu ingin menghapus ingatan dari masyarakat, bahwa pernah ada kekerasan itu bangunan yang memenjarakan PKI dihancurkan,” ujarnya.