PANGAN adalah salah satu hal yang penting untuk kebutuhan manusia. Dan pangan juga salah satu aspek dalam perkembangan ekonomi di suatu negara. Seiring dengan perkembangan zaman dan seiring dengan kebutuhan manusia, pertumbuhan industri pun juga semakin meningkat terutama pada makanan yang berbahan baku tepung terigu.
Kini impor gandum di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik mencapai 11,48 juta ton pada tahun 2021 dan pada triwulan I tahun 2022 impor gandum naik mencapai 2,81 juta ton atau naik 4,7% dari periode sama tahun 2021.
Hasil impor gandum tersebut kemudian diolah menjadi tepung terigu untuk bahan baku pangan yang saat ini sering di konsumsi masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, total penggilingan gandum yang berada di indonesia mencapai 13,1 juta ton per tahun, dan diprediksikan bahwa akan ada 30 pabrik penggilingan gandum di indonesia pada tahun 2022.
BACA JUGA:Wow! Lomba Robot Ini Digelar di Empat Lawang, Sekolah Ini Jadi Tuan Rumah
BACA JUGA:Wow! Siswa SMP 1 Berhasil Sabet Juara 1 Lomba Yel-Yel
Untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan impor, perlu adanya diversifikasi pangan.
Diversifikasi pangan adalah penganekaragaman dalam mengonsumsi suatu makanan agar tidak berfokus pada satu jenis makanan saja.
Diversifikasi pangan yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan singkong menjadi MOCAF sebagai pengganti tepung terigu.
Tak banyak orang tahu mengenai tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) yang berarti Modifikasi Tepung Ketela Pohon.
Prof. Ir.Achmad Subagio, M.Agr. adalah tokoh penemu MOCAF yang berasal dari Universitas Jember. Achmad Subagio terinspirasi dari negara Belanda yang dapat mengolah kentang menjadi beberapa jenis pati dan tepung, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam makanan dan olahan.
Beliau ingin bahan pangan lokal, salah satunya adalah singkong menjadi bahan pangan yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan sebagai bahan baku utama.
Awal mula terciptanya MOCAF, karena Achmad Subagio ingin menyejahterakan petani singkong yang ada di Indonesia. Selain itu juga, beliau berpikir bahwa negara Indonesia adalah negara yang memiliki pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi.