BACA JUGA:Kapuspen TNI Pastikan TNI tak Akan Mundur Sejengkalpun
Yudo kembali menjelaskan tentang simpang siur jumlah prajuritnya yang gugur dalam serangan KKB.
Pada saat kejadian, 36 prajurit TNI sedang melaksanakan patroli mencari keberadaan pilot Susi air.
Kemudian di jalan dihadang oleh KKB dan terjadi kontak tembak.
BACA JUGA:Markas TNI di Nduga Papua Diobrak-abrik KKB, 6 Gugur 9 Ditawan
Dari kontak tembak tersebut terdiri dari pasukan 36, satu yang meninggal yaitu Peratu Miftahul Arifin dan jatuh ke jurang sedalam lebih kurang 15 meter dan 4 orang yang luka-luka.
Tidak semuanya yang luka tembak kata Yudo, ada yang luka kena tembak ada juga luka yang karena jatuh terpeleset karena memang medannya miring.
"Sehingga ketika mungkin bertempur mereka melihat situasi seperti itu dan sebagainya ada yang terpeleset. Tapi alhamdulillah kondisinya mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang selamat siang Panglima. Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad. Juga malah ada yang bilang Komando. Itu artinya mereka masih sadar Alhamdulillah mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka," ungkap Yudo.
BACA JUGA:Laksamana Yudo Margono Jelaskan Awal Mula Kontak Senjata Dengan KKB
Yudo menjelaskan, hingga saat ini ada 4 orang personel yang belum terkonfirmasi dan masih dalam pencarian.
"Saat ini sedang konsentrasi mengevakuasi yang meninggal terjatuh di jurang. Kita usahakan evakuasi walaupun terkendala cuaca. Kita prioritaskan yang luka-luka akibat tembakan KST (Kelompok Separatis Terorime). Tadi semuanya sudah berhasil dan sudah dibawa ke rumah sakit," sambungnya.
"Tidak ada prajurit TNI yang disandera dan tidak ada senjata prajurit yang disita oleh KST".
BACA JUGA:Memalukan, Dua Oknum Polisi Jual Amunisi Kepada KKB
Yudo juga mengatakan bahwa status operasi di Papua ditingkatkan menjadi siaga tempur. (**)