"Mengutip dari kata asesor saya ketika pembekalan, bahwa Guru Penggerak adalah Aktor Utama dalam Pendidikan Guru Penggerak. Sedangkan Pengajar Praktik adalah pendamping dan teman belajar bagi calon Guru Penggerak. Begitu kira kira perbedaan antara Guru Penggerak dan Pengajar Praktik Guru Penggerak," beber Siska.
BACA JUGA:Tiga SMP di Empat Lawang Jadi Sekolah Penggerak
Dalam mendampingi calon Guru Penggerak, Pengajar Praktik memiliki peran sebagai berikut:
1. Memfasilitasi lokakarya pada setiap bulan.
BACA JUGA:Sekolah Internasional Asal Mesir Ini Bagikan Berkah Ramadhan di Empat Lawang
2. Berbagi praktik baik dengan calon Guru Penggerak.
3. Mengevaluasi dan memberi umpan balik calon Guru Penggerak.
BACA JUGA:Pemprov akan ubah aturan terkait sekolah, ini tanggapan Kepala Sekolah
4. Memfasilitasi proses refleksi dan rencana tindak lanjut untuk peserta saat masa daring.
5. Membuat laporan capaian perkembangan calon Guru Penggerak.
BACA JUGA:Apa Saja Komponen Biaya Sekolah Kedinasan? Simak Selengkapnya Disini
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Unseri selaku Fasilitator Guru Penggerak di Kabupaten Empat Lawang menjelaskan Fasilitator bertugas mendampingi Sekolah Penggerak dalam perencanaan menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan, dalam pembelajaran berpihak kepada murid, dalam pembelajaran berdiferensiasi dalam projek P5 didampingi betul oleh seorang Fasilitator.
"Seorang Fasilitator mendampingi Sekolah Penggerak mulai dari TK/PAUD, SD, hingga SMP," jelas Unseri.
BACA JUGA:Pramuka Gugus Depan dari Sekolah Ini Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran
Kalau Guru Penggerak tetap ingin berkarir menjadi guru, seorang Guru Penggerak bisa naik tingkatannya menjadi Pengajar Praktik Guru Penggerak, dan naik lagi tingkatannya menjadi Fasilitator Guru Penggerak.
"Asalkan mereka nanti sudah bertugas setelah selesai pendidikan atau pelatihannya," tutup Unseri. (Ian)