Desain Super Tipis Tak Laku! iPhone Air Kalah Telak dari iPhone 17

Meski tampil ultra-ramping dengan ketebalan hanya 5,6 mm, penjualannya hanya menyumbang 3% dari total penjualan global Apple.

Kegagalan ini disebabkan oleh kapasitas baterai kecil, hasil kompromi dari desain super tipis yang diusung.

BACA JUGA:BNNK Empat Lawang Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2025, Dukung Semangat Religius dan Anti Narkoba

BACA JUGA:Wabup Empat Lawang A. Rifai Jadi Irup Upacara Hari Santri, Ajak Santri Kawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Dengan harga USD 999 — hanya USD 100 lebih murah dari model Pro — konsumen menilai nilai jualnya tidak sebanding.

“Konsumen kini lebih memilih fungsi dan daya tahan baterai daripada sekadar desain tipis,” tulis laporan Counterpoint.

Pasar Sudah Berbicara: Fungsi Mengalahkan Bentuk

Fenomena ini menjadi pelajaran penting bagi Apple dan seluruh industri smartphone dunia.

Desain yang elegan tidak akan berarti jika mengorbankan fungsi utama seperti daya tahan baterai dan performa.

Apple tampaknya mulai menyadari hal ini. Perusahaan dikabarkan akan memperluas produksi iPhone 17 dan menghentikan pengembangan varian iPhone Air di tahun mendatang.

Kegagalan iPhone Air dan kesuksesan iPhone 17 dasar menegaskan satu hal penting:

“Konsumen kini lebih cerdas — mereka tidak lagi membeli tampilan, tetapi membeli keseimbangan antara harga, daya tahan, dan performa.”

BACA JUGA:Obi Tewas Ditembak Saat Tolong Teman yang Berselisih di Banyuasin, Polisi Buru Pelaku

BACA JUGA:Resmi Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Guru, Oknum PPPK SMAN 16 Palembang Sambil Diinfus Sampaikan Maaf

Dengan hasil ini, Apple diperkirakan akan lebih berfokus pada strategi value dan usability, bukan sekadar inovasi estetika di lini produknya ke depan.

Sumber: