Indonesia Blokir Aplikasi Temu, Lindungi UMKM dari Persaingan Tidak Sehat

Indonesia Blokir Aplikasi Temu, Lindungi UMKM dari Persaingan Tidak Sehat

Indonesia Blokir Aplikasi Temu, Lindungi UMKM dari Persaingan Tidak Sehat-ist-

Selain Temu, pemerintah Indonesia juga berencana meminta pemblokiran aplikasi e-commerce serupa, seperti Shein, yang menggunakan model bisnis direct-to-consumer. 

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan yang telah menolak permohonan pendaftaran merek dagang Temu di Indonesia pada bulan Agustus lalu.

BACA JUGA:Gemini Siap Gantikan Google Assistant, Fitur Baru di Aplikasi Google Beta

BACA JUGA:Google Tingkatkan Keamanan Android, Seperti Apa?

Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, sebelumnya menyatakan bahwa model bisnis Temu tidak sesuai dengan kebijakan perdagangan dalam negeri yang mengharuskan adanya perantara atau distributor dalam setiap aktivitas perdagangan dari pabrik ke konsumen.

Tumbuhnya E-Commerce dan Tantangan Bagi UMKM

Langkah pemerintah ini tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, sektor e-commerce Indonesia pada tahun 2023 mencapai nilai $62 miliar dan diprediksi akan terus tumbuh hingga $160 miliar pada akhir dekade ini.

Namun, pertumbuhan e-commerce ini juga membawa tantangan baru, terutama bagi UMKM yang berjuang menghadapi banjirnya produk impor murah dari China. 

BACA JUGA:Warga Gelar Aksi Damai di Kantor PLN Tebing Tinggi, Tuntut Aliran Listrik Kembali Normal

BACA JUGA:Emak-Emak Akan Gelar Demo Terkait Aliran Listrik Sering Kendala di Kabupaten Empat Lawang

Budi Arie mengingatkan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga ekosistem perdagangan elektronik yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak.

Langkah Proteksi Lanjutan

Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah protektif lainnya, seperti melarang transaksi e-commerce di platform media sosial. 

Kebijakan ini muncul sebagai tanggapan terhadap popularitas TikTok Shop, platform e-commerce yang dioperasikan oleh aplikasi video berbagi asal China, TikTok.

BACA JUGA:Ternyata Ini 8 Sifat Cowok yang Suka Sepak Bola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: