TikTok Tersandung Kasus! Dokumen Internal Ungkap Bahaya Algoritma bagi Anak-Anak

TikTok Tersandung Kasus! Dokumen Internal Ungkap Bahaya Algoritma bagi Anak-Anak

TikTok Tersandung Kasus! Dokumen Internal Ungkap Bahaya Algoritma bagi Anak-Anak-Ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Media sosial populer TikTok kembali menjadi sorotan setelah dokumen internalnya yang tidak sengaja terbuka untuk publik mengungkap potensi bahaya dari algoritma yang digunakan, terutama bagi pengguna anak-anak. 

Investigasi multi-negara bagian di Amerika Serikat menjadi titik awal terkuaknya informasi ini.

Apa yang Terjadi? Dokumen internal TikTok terungkap dalam penyelidikan gabungan 14 negara bagian terhadap platform tersebut. 

Reporter dari Kentucky Public Radio tanpa sengaja menemukan bahwa bagian yang seharusnya disensor dari dokumen pengadilan dapat diakses hanya dengan menyalin dan menempelkannya ke dalam file teks baru.

BACA JUGA:Gemini Siap Gantikan Google Assistant, Fitur Baru di Aplikasi Google Beta

BACA JUGA:Google Tingkatkan Keamanan Android, Seperti Apa?

Menurut laporan NPR pada hari Jumat, dokumen-dokumen ini adalah bagian dari kontribusi Kentucky dalam gugatan hukum bersama, yang menuduh TikTok memiliki algoritma adiktif yang berisiko bagi kesehatan mental dan fisik anak-anak.

Dokumen dari ByteDance, induk perusahaan TikTok, menunjukkan diskusi internal terkait hasil penelitian yang menunjukkan dampak negatif dari penggunaan aplikasi tersebut terhadap anak-anak. 

Menurut laporan Business Insider, anak-anak bisa menjadi kecanduan setelah menonton sekitar 260 video, atau dalam waktu sekitar 35 menit.

Penggunaan intensif TikTok dikaitkan dengan berbagai efek buruk bagi kesehatan mental anak-anak

BACA JUGA:Apple Diprediksi Geser Samsung sebagai Produsen Smartphone Terbesar di Dunia pada 2025

BACA JUGA:Fitur Pesan Satelit di iOS 18, Terobosan Baru untuk Pengguna iPhone dalam Keadaan Darurat

Fakta ini mendorong kritik tajam terhadap kebijakan platform terkait keamanan pengguna muda.

Sementara, Juru bicara TikTok mengkritik keputusan NPR untuk mempublikasikan informasi yang seharusnya di bawah segel pengadilan, namun tetap mempertahankan komitmen mereka terhadap keselamatan komunitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: