Smartphone Mendengarkan Anda? Kebocoran Data Ungkap Potensi ‘Active Listening’ dalam Iklan

Smartphone Mendengarkan Anda? Kebocoran Data Ungkap Potensi ‘Active Listening’ dalam Iklan

Smartphone Mendengarkan Anda? Kebocoran Data Ungkap Potensi ‘Active Listening’ dalam Iklan-ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dunia teknologi kembali diguncang dengan terungkapnya praktik kontroversial dalam iklan digital

Kali ini, pengguna smartphone mendapati bahwa kekhawatiran mereka soal ponsel yang 'mendengarkan' percakapan mungkin bukan sekadar teori konspirasi.

Selama bertahun-tahun, pengguna smartphone curiga bahwa perangkat mereka memata-matai percakapan mereka untuk menyajikan iklan yang lebih tepat sasaran. 

Kini, kebocoran dokumen dari CMG Local Solutions, anak perusahaan Cox Media Group (CMG), mengonfirmasi dugaan tersebut.

BACA JUGA:Google Uji Fitur Baru, Berbagi Lokasi Langsung Tanpa Google Maps

BACA JUGA:Gmail Hadirkan Pembaruan Besar, Rangkuman Kartu untuk Mempermudah Pengelolaan Email

Metode yang mereka sebut ‘active listening’ menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memadukan data suara dengan data perilaku online guna menghadirkan iklan yang sangat spesifik.

Dalam dokumen yang diperoleh 404 Media, CMG menjelaskan bahwa metode ini dapat mengidentifikasi konsumen yang "siap membeli" dengan mengumpulkan data dari apa yang mereka katakan. 

Teknologi ini kemudian membuat daftar iklan berdasarkan niat yang diucapkan oleh pengguna.

Namun, juru bicara CMG menegaskan kepada Newsweek bahwa "CMG tidak pernah mendengarkan percakapan apa pun, serta tidak memiliki akses ke data selain dari sumber pihak ketiga yang teragregasi, anonim, dan dienkripsi secara penuh." 

BACA JUGA:Samsung Siapkan Peluncuran Galaxy S25, S25 Ultra Usung Snapdragon 8 Gen 4, S25 Base Gunakan MediaTek Dimensity

BACA JUGA:Lenovo Yoga Pro 9i Gen 9, Laptop Kreatif yang Tantang Dominasi Apple

Mereka menambahkan bahwa produk ini telah lama dihentikan untuk menghindari kesalahpahaman.

Meski Google, Meta, dan Amazon disebut sebagai klien dalam dokumen tersebut, ketiganya membantah keterlibatan dalam program "active listening" ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: