PDFMI Pastikan Afif Maulana Meninggal Dunia Karena Terjatuh, Bukan Penganiayaan

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) memastikan bahwa penyebab kematian Afif Maulana adalah akibat terjatuh dari ketinggian, bukan karena penganiayaan.

Kepastian ini disampaikan setelah dilakukan ekshumasi dan autopsi beberapa waktu lalu.

Ketua Tim Ekshumasi PDFMI, Ade Firmansyah, menjelaskan dalam konferensi pers pada Rabu (25/9/24), bahwa berdasarkan hasil analisis dan bukti-bukti, Afif terjatuh dari ketinggian 14,7 meter.

Cedera berat yang dialami almarhum terutama pada bagian pinggang, punggung, dan kepala mengakibatkan patah tulang di belakang kepala dan luka serius pada otak, yang menjadi penyebab kematiannya.

"Dari penelusuran kami, cedera tersebut merupakan akibat dari benturan tumpul yang terjadi saat jatuh dari ketinggian," kata Ade Firmansyah.

BACA JUGA:Satlantas Polres Empat Lawang Gelar Patroli Subuh, Fokus Cegah Balap Liar dan Kejahatan 3C

BACA JUGA:Gunung Eiger, Tantangan dan Keindahan di Pegunungan Alpen Swiss

Ditambahkannya, meski Afif sempat ditolong, kecil kemungkinan ia dapat bertahan hidup akibat parahnya cedera.

Luka lecet pada bahu kiri dan robek di kaki kiri juga ditemukan, yang dipastikan terjadi saat Afif masih hidup.

Berdasarkan penyelidikan di lokasi kejadian di Jembatan Kuranji, tanda-tanda tersebut sesuai dengan pola jatuhnya korban.

"Penting dicatat, luka yang ditemukan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan.

Tidak ada luka yang mengarah ke kekerasan fisik di bagian kepala atau tubuh," tegas Ade Firmansyah.

Tim forensik juga menemukan tanda-tanda intravital pada kepala, jaringan otak, dan tulang hidung yang disebabkan oleh tekanan tinggi, konsisten dengan jatuh dari ketinggian yang signifikan.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Lakukan Rotasi 187 Personel, Penyegaran Internal Menjelang Akhir Masa Jabatan

Sumber: