Harga Lukisan Van Gogh Capai 1 Triliun Rupiah, Kisah Tragis di Balik Sang Pelukis Terkenal
Harga Lukisan Van Gogh Capai 1 Triliun Rupiah, Kisah Tragis di Balik Sang Pelukis Terkenal-ISTIMEWA-
Perubahan signifikan terjadi ketika Van Gogh pindah ke Paris pada 1886 dan kemudian ke Arles pada 1888.
Di sini, dia mulai menggunakan warna-warna cerah untuk mengekspresikan simbolisme dan keindahan pedesaan.
BACA JUGA:Pate Unus: Mengulik Kisah Senapati Sarjawala dan Pertempuran Malaka
BACA JUGA:Asal Usul Nama Melayu dan Misteri Maleu-kolon dalam Catatan Ptolemy
Namun, konflik dengan pelukis Paul Gauguin dan ketidakpuasan terhadap gaya impresionisme mengakibatkan Van Gogh mengalami depresi berat dan gangguan mental.
Van Gogh didiagnosis dengan epilepsi dan mengalami krisis mental yang menyebabkan dia memotong telinganya sendiri.
Meskipun dia dirawat di rumah sakit jiwa Saint Paul-de-Mausole di Perancis, dia terus melukis.
Tragisnya, pada 27 Juli 1890, Van Gogh menembak dirinya sendiri dan meninggal dunia dua hari kemudian.
BACA JUGA:Mengapa Majapahit dan Sriwijaya Sering Dianggap Kerajaan, Padahal Kekaisaran?
BACA JUGA:Pertarungan Sunan Kalijaga dan Prabu Siliwangi: Adu Kesaktian yang Legendaris
Selama hidupnya, dia hanya menjual satu lukisan, “Red Vineyard at Arles” (1889).
Mengapa lukisan Van Gogh menjadi begitu mahal? Selama hidupnya, karyanya tidak diterima dengan baik dan hanya terjual satu lukisan.
Namun, setelah kematiannya, reputasi dan keahliannya dalam seni mulai dihargai.
Karya-karyanya yang inovatif mempengaruhi generasi pelukis berikutnya dan mencapai nilai tinggi di pasar seni. Salah satu lukisannya, “Labourer in a Field”, terjual senilai 81 juta dolar pada 2017, menegaskan nilai historis dan orisinalitasnya.
BACA JUGA:Raden Walangsungsang: Pendiri Cirebon yang Berperan Besar dalam Sejarah Nusantara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: