Tiga Pahlawan Banten: Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal dalam Peristiwa Geger Cilegon 1888

Tiga Pahlawan Banten: Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal dalam Peristiwa Geger Cilegon 1888

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Peristiwa Geger Cilegon 1888 menjadi salah satu sejarah penting dalam perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan Belanda.

Tiga tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa ini adalah Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal.

Mereka dikenal sebagai pahlawan Banten yang gigih melawan penjajahan hingga akhir hayatnya.

Geger Cilegon 1888: Perlawanan Tani Terbesar di Banten. 

Geger Cilegon, yang terjadi pada 9 Juli 1888, merupakan salah satu perlawanan rakyat terbesar di Banten terhadap pemerintah kolonial Belanda.

BACA JUGA:Apa Itu Program Studi Sistem Informasi? Yuk Kenalan dengan Universitas BSI Sukabumi

BACA JUGA:Mengejutkan! Peneliti Ungkap Hubungan Kopi dan Teh dengan Risiko Hipertensi

Latar belakang peristiwa ini bermula dari pembubaran Kesultanan Banten oleh Belanda pada tahun 1813, yang mengakibatkan kemarahan dan ketidakpuasan di kalangan rakyat Banten, terutama petani.

Petani Banten merasa dirugikan oleh kebijakan kolonial yang eksploitatif dan menindas.

Pemberontakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik seperti Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal, yang menginspirasi rakyat untuk melawan ketidakadilan dan penindasan.

Meskipun pemberontakan ini akhirnya berhasil dipadamkan oleh Belanda, keberanian dan semangat juang para pahlawan ini tetap dikenang hingga kini.

Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal: Pejuang Pemberani

Kanidin, Nyai Kamsidah, dan Jaro Misal merupakan simbol perlawanan rakyat Banten.

Sebelum akhirnya dihukum mati oleh Belanda, mereka bertiga dipotret sebagai bentuk propaganda kolonial untuk menunjukkan kekuatan dan ketegasan pemerintah kolonial dalam menghadapi pemberontakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: