Nan Sarunai: Simak Berikut Kisah Kehancuran di Tanah Dayak

Nan Sarunai: Simak Berikut Kisah Kehancuran di Tanah Dayak

Istimewa/internet--

BACA JUGA:Harga Motor Lawas Melonjak Tinggi, Kini Jadi Buruan Kolektor

BACA JUGA:9 Senjata Tradisional Indonesia dan Sejarahnya yang Menarik

Bait-bait syair tersebut menjadi bukti sejarah bagi para sejarawan dalam menafsirkan penyerangan Majapahit yang menyebabkan kehancuran total kerajaan ini.

Menurut penelitian Apriansyah, seorang sejarawan dari Universitas Lambung Mangkurat, penyerangan ini bukan hanya untuk ekspansi wilayah, tetapi juga untuk menguasai sumber daya dan kekayaan alam yang dimiliki oleh kerajaan-kerajaan di Kalimantan.

Majapahit, dengan bantuan pengawal dan panglima setianya seperti Aria Megatsari dan Tumenggung Tatah Jiwa, memimpin penyerangan ini dengan tujuan untuk menaklukkan dan menjadikan Nan Sarunai sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit.

Keruntuhan Nan Sarunai menandai berakhirnya sebuah era bagi suku Dayak Maanyan.

Para prajurit yang tersisa menyebar ke berbagai daerah, membentuk komunitas-komunitas baru di pedalaman Sungai Barito seperti di Buntok, Puruk Cahu, dan Tamiyang Layang di Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:Cerita Unik Hagia Sophia Dari Gereja, Masjid, Hingga Museum dan Kembali Lagi

BACA JUGA:Elon Musk Umumkan Layanan Starlink Gratis Langsung Nyambung ke Hp, Kominfo Siap Lakukan Evaluasi

Inilah awal mula terbentuknya suku-suku Dayak yang kita kenal saat ini di Borneo.

Hingga kini, jejak sejarah ini tetap hidup di kalangan masyarakat Dayak Maanyan, menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya mereka.

Dari sinilah kita belajar, bahwa di balik setiap kekalahan dan kehancuran, selalu ada cerita tentang ketahanan, keberanian, dan semangat yang tak pernah padam.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: