Nan Sarunai: Simak Berikut Kisah Kehancuran di Tanah Dayak
Istimewa/internet--
Namun, perlawanan gigih dari prajurit Nan Sarunai dan warga Dayak Maanyan membuat ekspedisi ini gagal.
Majapahit tak menyerah begitu saja. Di bawah kepemimpinan Sri Tribhuwanottunggadewi dan Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, serangan kedua diluncurkan antara tahun 1339-1341 Masehi.
Meski lebih siap, pasukan Majapahit kembali mengalami kekalahan setelah mendapat perlawanan sengit dari kerajaan Nan Sarunai.
Akhirnya, pada ekspedisi ketiga yang terjadi di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Majapahit berhasil mencapai tujuannya.
Dipimpin oleh Empu Jatmika, pasukan Majapahit kali ini lebih terorganisir dan didukung oleh pengetahuan lokal dari beberapa mantan prajurit Majapahit yang sebelumnya gagal kembali ke Jawa.
Mereka menetap di tanah Borneo, menikah dengan warga lokal, dan menjadi bagian dari komunitas Dayak Maanyan.
BACA JUGA:Mengejutkan! Peneliti Ungkap Hubungan Kopi dan Teh dengan Risiko Hipertensi
BACA JUGA:Cerita Unik Hagia Sophia Dari Gereja, Masjid, Hingga Museum dan Kembali Lagi
Dengan kecerdikan dan strategi perang yang matang, Majapahit berhasil meruntuhkan benteng bambu Nan Sarunai yang kokoh.
Ketika pasukan Majapahit pura-pura mundur, mereka meninggalkan koin emas yang berserakan di sekitar benteng.
Pasukan Nan Sarunai, curiga ini adalah jebakan, pada awalnya tidak bergerak.
Namun, ketika mereka yakin bahwa musuh telah pergi, mereka meruntuhkan benteng untuk mengambil emas-emas tersebut.
Pada saat inilah Majapahit kembali dengan serangan mendadak, menghancurkan pertahanan Nan Sarunai yang sudah hancur dan tidak siap tempur.
Kekalahan itu digambarkan dengan jelas dalam Syair "Nansarunai Usak Jawa", sebuah sastra lisan dalam bahasa Dayak Maanyan.
Syair ini menceritakan bagaimana Kerajaan Nan Sarunai dirusak oleh 'Jawa' atau Majapahit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: