Mengulik Kearifan Lokal Merti Desa di Desa Ngadiharjo, Borobudur Kabupaten Magelang

Mengulik Kearifan Lokal Merti Desa di Desa Ngadiharjo, Borobudur Kabupaten Magelang

Istimewa/internet--

Selain itu, merti desa juga dimeriahkan dengan kirab budaya yang melibatkan 12 dusun.

"Ada 6 kesenian, 22 kelompok kontingen dan sekitar 2.987 peserta yang meramaikan kirab budaya ini," ujar Haidar Imama, Sekretaris Desa Ngadiharjo. Kirab ini menampilkan berbagai seni tradisional termasuk Topeng Kawedar, salah satu kesenian tertua dari dusun Bleder.

Pada malam hari, pagelaran wayang kulit menjadi salah satu acara puncak yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Acara merti desa akan ditutup pada hari Minggu, 25 Agustus, dengan kegiatan sunatan massal dan pengajian akbar di malam harinya.

BACA JUGA:Kisah Kerajaan Salakanagara: Cikal Bakal Peradaban Suku Sunda dan Kerajaan Tertua di Nusantara

BACA JUGA:Kontraktor Lokal Tewas Ditikam, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan dari Mantan Kades

"Acara Saparan ini akan ditutup dengan sunatan massal, kemudian di malam harinya dilanjutkan pengajian akbar," tutup Haidar.

Merti desa tidak hanya menjadi ajang syukur dan doa bersama, tetapi juga sebagai upaya melestarikan kesenian tradisional yang kini semakin jarang dijumpai.

Dalam acara ini, berbagai kesenian lokal ditampilkan, mengingatkan kembali pentingnya menjaga warisan budaya agar tidak punah ditelan zaman.

Dengan kegiatan seperti merti desa, Desa Ngadiharjo tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat jalinan sosial dan solidaritas antarwarga.

BACA JUGA:Wow! Ada Promo Bagi Nasabah BRI Pekan Terakhir Agustus di Berbagai Kota, Palembang Juga Ada!

BACA JUGA:BURUAN! Kementerian ESDM Telah Luncurkan Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis

Ini adalah cerminan nyata dari kearifan lokal yang patut dicontoh dan dilestarikan di tengah arus modernisasi yang kian deras.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: