Kisah Letnan Kolonel Abdul Rivai: Perwira TNI yang Membelot ke Pihak Belanda di Jawa Timur
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Letnan Kolonel Abdul Rivai merupakan salah satu perwira TNI yang memiliki peran penting dalam pertempuran di Jawa Timur.
Abdul Rivai, yang kala itu menjabat sebagai komandan Brigade III/Damar Wulan, mengalami nasib yang pahit ketika ia tertangkap oleh Belanda di Banyuwangi.
Setelah ditahan di Ambulu, Jember, perwira ini akhirnya memilih untuk membelot ke pihak Belanda.
Militer Belanda berhasil mempengaruhi Abdul Rivai dengan janji-janji menggiurkan, termasuk jabatan sebagai komandan Barisan Pengawal Negara Indonesia Timur dengan pangkat komisaris besar polisi.
BACA JUGA:Alasan Mengapa Afrika Wajib Dikunjungi
BACA JUGA:Tragis, Pelajar SMP di Palembang Diduga Jadi Korban Malapraktik Oknum Bidan
Pembelotan ini menjadi pukulan berat bagi perjuangan TNI di Jawa Timur, mengingat Abdul Rivai sebelumnya adalah sosok yang dihormati dalam kalangan militer.
Sebuah foto yang diambil pada masa itu memperlihatkan Abdul Rivai di dalam kendaraan militer Belanda, berbicara kepada masyarakat di Bondowoso.
Dalam pidatonya, Abdul Rivai mengumumkan bahwa seluruh pejuang TNI di wilayah Jawa Timur harus menghentikan pertempuran dan melapor paling lambat tanggal 15 Juli 1949.
Ia menegaskan bahwa siapa pun yang tidak melapor selepas tanggal tersebut akan dianggap sebagai gerombolan liar oleh Negara Jawa Timur yang didukung oleh Belanda.
BACA JUGA:Legenda Bendera Merah-Putih: Awal dan Perkembangannya dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Misteri Pelet Jaran Guyang: Kisah Legenda dari Cirebon hingga Kerajaan Gegelang
Pembelotan Abdul Rivai tidak hanya mencerminkan tekanan besar yang dihadapi oleh para pejuang kemerdekaan saat itu, tetapi juga menunjukkan kompleksitas situasi politik dan militer di Indonesia menjelang akhir masa pendudukan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: