Kisah Sultan Malik al-Saleh: Pendiri Kerajaan Samudera Pasai

Kisah Sultan Malik al-Saleh: Pendiri Kerajaan Samudera Pasai

Istimewa/internet--

Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana, menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di Asia dan Eropa.

Keberhasilan diplomasi ini memperkuat posisi Samudera Pasai sebagai kekuatan regional yang dihormati.

Setelah wafatnya Sultan Malik al-Saleh, kerajaannya diteruskan oleh putranya, Sultan Muhammad Malik al-Zahir, yang melanjutkan kejayaan Samudera Pasai.

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Buka Rapat Koordinasi Forum Penataan Ruang Tahun 2024

BACA JUGA:Misteri Peradaban Suku Maya, Yuk Intip Kisah Penemuan Rahasia Peradaban yang Hilang

Namun, pengaruh dan prestasi Sultan Malik al-Saleh tetap dikenang sebagai fondasi penting dalam sejarah penyebaran Islam dan pembangunan peradaban di Nusantara.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Sultan Malik al-Saleh diakui sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Makamnya di Aceh menjadi salah satu situs sejarah yang sering dikunjungi, baik oleh peneliti maupun peziarah yang ingin mengenang kebesaran dan kontribusi beliau dalam sejarah Indonesia.

Sultan Malik al-Saleh adalah contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang kuat dan visi yang jauh ke depan dapat membentuk sejarah dan peradaban.

BACA JUGA:Penemuan DNA Denisovan, Mari Menguak Misteri Nenek Moyang Kita

BACA JUGA:Penemuan Perpustakaan Kuno di Jerman: Harta Karun Pengetahuan yang Hilang

Kerajaan Samudera Pasai yang didirikannya tidak hanya menjadi pusat perdagangan yang makmur, tetapi juga pusat penyebaran agama dan pendidikan Islam, meninggalkan warisan yang berharga bagi generasi berikutnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: