Matinya Sang Playboy Zaman KerajaanPajang

Matinya Sang Playboy Zaman KerajaanPajang

Istimewa/internet--

“Terus cara memberikannya bagaimana? Toh tidak sembarang orang boleh masuk ke Kraton termasuk aku?” kata Raden Pabelan.

“Caranya begini. Kamu berdiri saja di dekat pintu gerbang Kraton yang menghadap ke Alun-alun itu.

Setiap pagi Emban Soka akan keluar dari istana pergi ke pasar membeli bunga untuk berbagai kepentingan sesaji baik di dalam lingkungan Kraton maupun di tempat lain,” kata Tumenggung Mayang yang sengaja menyuruh anaknya berbuat curang lantaran sudah amat jengkelnya dengan perilakunya.

Kalah cacak menang cacak, jika nasibnya baik ya bisa untung tetapi jika tidak ya biarlah jadi tumbal kraton mati dikroyok prajurit.

Demikianlah nasib tragis Raden Pabelan, sang playboy dari zaman Pajang, yang akhirnya harus membayar mahal atas kelakuannya.

BACA JUGA:Hari Martir, Cerita Perjuangan Epic Buat Kemerdekaan Kongo

BACA JUGA:Hari Martir, Cerita Perjuangan Epic Buat Kemerdekaan Kongo

Kisah ini menjadi salah satu cerita yang memperkaya sejarah dan budaya Jawa, terutama dalam Babad Tanah Jawi.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: