Misteri Desa yang Hilang: Tragedi Berdarah di Panggung Tari Lengger

Misteri Desa yang Hilang: Tragedi Berdarah di Panggung Tari Lengger

Istimewa/internet--

Namun, alih-alih menuruti ucapan Papa, wanita itu justru marah hingga membuat Pak Mardi turut marah bahkan memberi ancaman pada Papa agar tak berani lagi mendekati istrinya.

Bik Sum dan Kang Hanif yang juga sudah berubah menjadi orang lain pun pergi entah ke mana. Dan di sini aku mulai paham.

Ternyata, kejadian ini memang pernah terjadi sebelumnya.

Untuk menebus kesalahan kami, Mama dan Hendri serta Bik Sum dan suaminya diubah menjadi sosok lain yang mungkin memiliki peran penting dalam kejadian di masa lalu.

BACA JUGA: Ford Bisa Jadi Intel dan Laporkan Anda ke Polisi! Pelanggaran Privasi Nggak Sih?

BACA JUGA:Rusia Akan Menutup Sebagian Laut Dekat Wilayah Crimea untuk Pelayaran

Tapi, apa maksud Nyai Warsini melakukan hal ini pada keluargaku?

Waktu berganti begitu cepat. Di sini, di desa yang masih terasa begitu asing bagiku. Aku yakin papa juga merasakan hal yang sama denganku.

Malam ini aku dan papa hanya berjalan-jalan tanpa tujuan.

Entah apa yang tengah dilakukan Mama dan yang lain saat ini. Setelah tragedi yang terjadi di panggung pertunjukan itu. Kami benar-benar terpisah.

Aku hanya berharap. Semoga keluargaku dalam keadaan baik-baik saja sekarang. Meskipun, tak bisa dipungkiri kejadian tragis yang harus dialami Melisa benar-benar membuat kami sedih.

BACA JUGA:Sejarah Dunia: Lima Peradaban Kuno yang Mengubah Kehidupan di Bumi

BACA JUGA:Sejarah Wayang Kulit: Kesenian Indonesia yang Mendunia

"Seperti ada acara dangdutan ya, Mam?" lirih Papa berkata padaku. Sembari menajamkan pendengarannya. Akupun melakukan hal yang sama.

Tak salah lagi, suara musik disertai nyanyian seorang biduan terdengar semakin jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: