Kisah Atlet Korea Utara di Tengah Isolasi dan Diplomasi

Kisah Atlet Korea Utara di Tengah Isolasi dan Diplomasi

Kisah Atlet Korea Utara di Tengah Isolasi dan Diplomasi.--

PARIS, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Final lompat putri hari Sabtu di Olimpiade Paris 2024 menampilkan momen bersejarah dengan kehadiran atlet Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat di satu panggung.

An, atlet Korea Utara berusia 21 tahun, menunjukkan sikap ramah dengan menyeringai dan melambai ke arah kamera, bahkan memeluk salah satu rekan finalisnya.

Ini adalah pemandangan yang langka, mengingat ketatnya pengawasan dan diplomasi yang harus ia jalani jauh dari rumah.

Keputusan Pyongyang untuk mengirim atletnya ke Olimpiade Paris 2024, setelah absen di Tokyo 2020 karena pandemi Covid-19, telah memunculkan harapan bahwa negara yang tertutup tersebut mungkin mulai membuka diri kembali ke dunia internasional.

BACA JUGA:Update Olimpiade 2024:Kemenangan Ganda Jerman di Dressage dan Medali Perunggu untuk Felix Lebrun di Tenis Meja

BACA JUGA:Kisah Cinta di Olimpiade! Pasangan Ganda Campuran Tenis Asal Ceko Ini Bikin Penggemar Baper

Dua atlet Korea Utara bahkan terlihat berfoto selfie dengan rival mereka dari Korea Selatan, sebuah pemandangan yang menggambarkan harapan baru untuk hubungan yang lebih baik di masa depan.

Jean H Lee, mantan jurnalis Associated Press yang membuka biro di Pyongyang, menyebut partisipasi Korea Utara di Olimpiade ini sebagai "kembalinya yang luar biasa" ke panggung internasional.

Meskipun ketegangan terkait program nuklir tetap ada, kehadiran atlet Korea Utara di Paris menunjukkan upaya negara tersebut untuk bergabung kembali dengan komunitas global.

Dalam final lompat putri, tidak ada tanda-tanda permusuhan antara atlet Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:Berita Olimpiade Paris: Tim Basket Putra Prancis Siap Hadapi Kanada di Semifinal, Laga Epik di Lari Gawang 400

BACA JUGA:Julien Alfred Raih Medali Emas Bersejarah untuk St. Lucia di Olimpiade 2024

An dan rekan-rekannya dari Korea Utara meraih dua medali perak, mengejutkan banyak komentator olahraga.

Dukungan untuk An sangat kontras dengan dukungan yang diterima oleh bintang senam Amerika Serikat, Simone Biles, yang disemangati oleh ribuan penggemar dan sejumlah selebriti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: