Legenda Puteri Hijau Dikenal Sebagai Wanita yang Sangat Cantik Jelita
Istimewa/internet--
Mereka menembakkan ribuan uang emas ke arah prajurit benteng yang bertahan di balik pintu gerbang.
Prajurit yang menjaga benteng tersebut berebutan uang emas dan meninggalkan posnya.
Ketika mereka sibuk memunguti uang logam, tentara Aceh menerobos masuk dan dengan mudah menguasai benteng.
Pertahanan terakhir yang dimiliki orang dalam benteng adalah saudara Puteri Hijau yang dikenal sebagai Meriam Puntung.
Namun, karena terus-menerus ditembakkan, meriam ini menjadi panas, meledak, dan terputus dua.
BACA JUGA:Romantisme di Via dell’Amore, Cinque Terre
BACA JUGA:Gak Bakal Nyangka! Ini Nih Alasan Kenapa Antalya Jadi Destinasi Liburan Hits Tahun 2024
Bagian moncongnya terlontar ke Desa Sukanalu Simbelang, Kecamatan Barusjahe, sementara bagian sisanya terlontar ke Labuhan Deli dan kini berada di halaman Istana Maimoon Medan.
Legenda Puteri Hijau tidak hanya mencerminkan kecantikan dan keberanian seorang puteri, tetapi juga menggambarkan betapa kompleks dan berdarahnya perebutan kekuasaan di Selat Malaka pada masa itu.
Kisah ini menjadi bagian penting dari sejarah dan warisan budaya di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: