Mengulik Sejarah Pakar Meriam Majapahit, Arya Damar, Kisah Kerajaan dan Peperangan

Mengulik Sejarah Pakar Meriam Majapahit, Arya Damar, Kisah Kerajaan dan Peperangan

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sejarah Majapahit tidak hanya dipenuhi oleh kisah-kisah kerajaan dan peperangan, tetapi juga tokoh-tokoh penting yang memainkan peran kunci dalam perkembangan teknologi militer.

Salah satu tokoh tersebut adalah Arya Damar, yang juga dikenal sebagai Swan Liong.

Dalam catatan Kronik Cina di Kuil Sam-Po-Kong, disebutkan bahwa Swan Liong pada tahun 1433 menjadi kepala pabrik mesiu Majapahit di Semarang.

Ia kemudian dipindahkan ke Palembang sebagai kepala pemerintahan dan diangkat oleh Gang Eng Chu sebagai kapten orang-orang Cina di Palembang.

BACA JUGA:Mengulik Riwayat Gajah Mada dengan Dua Istri: Simak Cerita Singkatnya

BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Dusun Tunggul Hitam, Tiga Rumah Habis Terbakar

Analisis Slamet Mulyana menyimpulkan bahwa Swan Liong adalah tokoh yang sama dengan Arya Damar.

Kronik tersebut juga menyebutkan bahwa Swan Liong adalah putra Raja Majapahit yang bernama Hyang Wisesa.

Hyang Wisesa adalah sebutan untuk Wikramardhana, suami dari Kusumawardhani, yang memerintah dari tahun 1389 hingga 1427 Masehi.

Ibu dari Swan Liong adalah seorang wanita berdarah Cina, menjadikannya tokoh peranakan dalam sejarah Majapahit.

BACA JUGA:Wanita Taiwan Temukan Pendaki Telanjang di Gunung Yangmingshan, Viral di Media Sosial

Pada tahun 1433, Arya Damar dipindahkan ke Palembang dan dijadikan adipati di sana.

Peristiwa ini terjadi ketika Majapahit dipimpin oleh Rani Suhita, saudara tiri Arya Damar.

Rani Suhita adalah putri Wikramardhana dari ibu yang berbeda, yang memerintah dari tahun 1427 hingga 1447.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: