Mengulik Naiknya Tribhuwana Tunggadewi sebagai Penguasa Perempuan Pertama Kerajaan Majapahit

Mengulik Naiknya Tribhuwana Tunggadewi sebagai Penguasa Perempuan Pertama Kerajaan Majapahit

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada tahun 1328, sejarah Kerajaan Majapahit mencatat momen penting dengan naik tahtanya Tribhuwana Tunggadewi sebagai penguasa perempuan pertama.

Tribhuwana, putri dari pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya dan Gayatri, memimpin dengan gelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.

Keputusan ini diambil setelah kematian Raja Jayanagara yang tewas ditikam saat sakit.

Saat Tribhuwana Tunggadewi memimpin, ibunya, Gayatri, masih hidup dan berperan sebagai penasihat utamanya.

Gayatri memilih menjadi pendeta agama, memungkinkan putrinya untuk naik tahta dan memimpin kerajaan.

BACA JUGA:Hepy – Epsi Resmi Melangkah Bersama Partai Gerindra di Pilwako Pagaralam

Kepemimpinan Tribhuwana didampingi oleh suaminya, Kertawardhana, serta Patih Amangkubhumi Arya Tadah pada awal pemerintahannya.

Arya Tadah menunjukkan dedikasi besar dalam beberapa tahun pertama pemerintahan Tribhuwana.

Namun, pada tahun 1251 Saka, Arya Tadah merasa kesehatannya semakin menurun dan memohon kepada Tribhuwana untuk melepaskan jabatannya.

Meskipun awalnya menolak karena belum menemukan pengganti yang tepat, Tribhuwana akhirnya menerima permintaan Arya Tadah setelah ia mengusulkan Gajah Mada sebagai penggantinya.

BACA JUGA:Kuyung Kur: PWI Sumsel Tolak Pemberhentian Hendry Ch Bangun!

Gajah Mada, yang sudah menunjukkan keberanian dan kecakapannya dengan menyelamatkan Jayanagara dan keluarga kerajaan dari pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti, dianggap sebagai pilihan yang tepat.

Tribhuwana pun mengangkat Gajah Mada sebagai Patih Amangkubhumi yang baru.

Gajah Mada kemudian memainkan peran penting dalam memperluas kekuasaan Majapahit dan mengukuhkan kejayaan kerajaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: