Kemendikbud Ristek Hapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di Seluruh SMA
ILUSTRASI--
JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah resmi mengumumkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia.
Keputusan ini akan berlaku untuk semua SMA di tanah air dan diharapkan dapat mengatasi ketidakadilan dalam pemilihan jurusan.
Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi ketidakadilan dalam pemilihan jurusan.
"Salah satunya karena orangtua cenderung memilihkan anaknya masuk IPA. Dengan jurusan IPA, ada lebih banyak pilihan jurusan lain," ujar Anindito.
BACA JUGA:Mediasi Sengketa Lahan 75 Hektar di Empat Lawang Belum Temui Titik Terang
Anindito menjelaskan bahwa pemilihan jurusan IPA oleh orangtua didasarkan pada pemikiran bahwa anak-anak mereka akan memiliki lebih banyak pilihan program studi (prodi) saat masuk perguruan tinggi.
Hal ini menyebabkan banyak siswa jurusan IPA yang mendaftar di prodi yang biasanya dipilih oleh siswa jurusan IPS dan Bahasa, sehingga mengurangi kuota untuk siswa dari jurusan tersebut.
Sebagai langkah untuk mengatasi masalah ini, jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapus dan diganti dengan sistem pemilihan mata pelajaran berdasarkan minat siswa.
Aturan baru ini tertuang dalam Kurikulum Merdeka, yang fokus pada pengembangan minat dan bakat siswa hingga kelas 10, serta pemilihan mata pelajaran pada kelas 11.
BACA JUGA:Prediksi Pilwako Pagar Alam: Bunda Hepy Diusung Tiga Parpol! Lawannya?
"Baru di kelas 11 dan 12 siswa akan fokus pada mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Kami menyediakan asesmen bakat minat," jelas Anindito.
Dengan sistem baru ini, siswa tetap dapat fokus belajar sesuai keinginan mereka untuk meraih masa depan yang diimpikan.
Setelah memilih mata pelajaran, siswa akan menjalani pembelajaran wajib untuk hampir setengah dari waktu mereka di sekolah.
Sisanya, mereka akan fokus pada mata pelajaran yang sudah dipilih berdasarkan minat dan kebutuhan karier mereka.
BACA JUGA:Prediksi Pilgub Bengkulu 2024: Rekomendasi Parpol Menguat untuk Kandidat Cagub-Cawagub
"Fokusnya pada apa yang mereka minati dan butuhkan untuk karier mereka," tambah Anindito.
Keputusan ini diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan sesuai dengan perkembangan minat dan bakat siswa, serta memberikan mereka lebih banyak kesempatan untuk mengejar karier yang diinginkan tanpa terikat oleh pembagian jurusan yang kaku. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: