Mitos Nasi Jangkrik: Tradisi Berkah untuk Tanaman dan Ternak di Kudus

Mitos Nasi Jangkrik: Tradisi Berkah untuk Tanaman dan Ternak di Kudus

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Nasi Jangkrik merupakan salah satu tradisi unik yang masih dilestarikan dalam perayaan haul Sunan Kudus.

Dalam acara ini, masyarakat membagikan nasi bungkus yang terbuat dari daun dan lauk daging kerbau.

Tradisi ini dipercaya membawa keberkahan bagi siapa saja yang memakannya.

Namun, keunikan nasi jangkrik tidak hanya berhenti pada aspek tradisional dan kepercayaan saja.

Terdapat manfaat lain yang jarang diketahui banyak orang, yakni penggunaannya untuk kesuburan tanaman dan kesehatan ternak. 

BACA JUGA:Pendaftaran PSHT Ranting Kecamatan Talang Padang di Buka: Tradisi Silat dan Persaudaraan

Nasi jangkrik yang tidak langsung dikonsumsi, dapat dikeringkan dan diubah menjadi nasi aking.

Nasi aking ini kemudian bisa ditaburkan ke tanaman sebagai pupuk organik.

Praktik ini dipercaya mampu membuat tanaman tumbuh subur dan sehat.

Kandungan nutrisi dari nasi dan daun yang digunakan dipercaya mampu memberikan asupan yang baik bagi tanah dan tanaman.

Selain itu, nasi jangkrik juga bermanfaat bagi ternak. Nasi jangkrik yang telah dikeringkan bisa dicampurkan ke dalam makanan ternak.

Masyarakat percaya bahwa mencampurkan nasi jangkrik ke dalam pakan ternak bisa membuat ternak menjadi gemuk dan sehat.

BACA JUGA:Kesejahteraan Mental di Masyarakat Urban: Manfaat Hipnoterapi yang Jarang Diketahui

Kandungan protein dari lauk daging kerbau yang ada di nasi jangkrik dianggap mampu memberikan nutrisi tambahan yang baik bagi pertumbuhan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: