Malam Satu Suro, Tradisi Makna Mistis bagi Budaya Jawa dan Islam

Malam Satu Suro, Tradisi Makna Mistis bagi Budaya Jawa dan Islam

Ritual Malam Satu Suro-DISWAY NETWORK-

Malam Satu Suro, Tradisi Makna Mistis bagi Budaya Jawa dan Islam

SEMARANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Malam Satu Suro, yang jatuh pada tanggal 1 Suro dalam kalender Jawa, memiliki kedalaman makna dan kekayaan budaya yang khas bagi masyarakat Jawa, terutama di lingkungan kraton dan daerah yang kental dengan tradisi Jawa. 

Malam ini tidak sekadar merupakan awal tahun baru dalam kalender Jawa, tetapi juga memiliki hubungan yang erat dengan ritual-ritual budaya yang dipraktikkan secara turun-temurun.

Asal Usul dan Makna Malam Satu Suro

BACA JUGA:1 Suro 2024 Kapan? Berikut Ritual Memandikan Keris Berikut Tata Cara Mencuci Benda Pusaka Simak Sampai Selesai

Malam Satu Suro dimulai sebagai inisiatif Sultan Agung pada masa Kesultanan Mataram Islam di Jawa pada abad ke-17. 

Pada saat itu, untuk menyatukan perhitungan waktu antara kalender Jawa (Saka) dan kalender Islam (Hijriah), Sultan Agung memutuskan untuk memadukan keduanya. 

Hal ini menjadikan tanggal 1 Suro bersamaan dengan 1 Muharram, yang merupakan awal tahun baru dalam kalender Hijriah. 

Dengan demikian, Malam Satu Suro tidak hanya menjadi awal tahun baru Jawa tetapi juga simbolis sebagai peristiwa penting dalam kalender Islam.

BACA JUGA:Kalender Jawa Bulan Suro 2024: Mulai Kapan dan Sampai Tanggal Berapa?

Ritual dan Tradisi Budaya

Tradisi pada Malam Satu Suro sangatlah beragam, mulai dari ritual yang memiliki nilai mistis hingga adat dan kebiasaan yang berakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. 

Beberapa di antaranya adalah:

1. Ritual Memandikan Pusaka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: