Rekor Suhu Tertinggi Sepanjang Sejarah, Suhu di Bumi Makin Terpanas

Rekor Suhu Tertinggi Sepanjang Sejarah, Suhu di Bumi Makin Terpanas

Ilustrasi.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Data terbaru dari Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa mengungkapkan bahwa Maret 2024 telah mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah, dengan suhu global rata-rata naik sebesar 1,68 derajat Celcius di atas rata-rata periode pra-industri.

Bulan ini menjadi bulan kesepuluh berturut-turut yang mencatat suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya, menandai kekhawatiran mendalam akan pemanasan global yang semakin intens.

Samantha Burgess, wakil direktur C3S, menyatakan, "Ini bukan hanya pencapaian rekor suhu bulan Maret yang hanya terpaut 0,1 derajat Celcius dari rekor sebelumnya, tetapi juga merupakan bagian dari tren yang mengkhawatirkan."

BACA JUGA:Heboh Ada Dunia Lain Tersembunyi: Kehidupan Ditemukan di Bawah Es Antartika

BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Budaya di Museum Nasional Indonesia, Jakarta

Burgess menambahkan bahwa kebanyakan wilayah di bumi, termasuk Afrika, Greenland, Amerika Selatan, dan Antartika, mengalami suhu di atas rata-rata bulan ini.

Selain itu, Burgess juga mengungkapkan bahwa suhu laut global mencapai titik tertinggi baru yang tidak biasa, yang berdampak signifikan terhadap cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras yang mengganggu sejumlah besar wilayah di seluruh dunia.

Panel iklim IPCC PBB telah memberi peringatan serius bahwa kita mungkin akan melihat peningkatan suhu global melewati ambang batas kritis 1,5 derajat Celcius yang disepakati dalam Perjanjian Paris 2015, jauh sebelum yang diharapkan.

BACA JUGA:Keindahan dan Ketenangan di Goa Maria Sendangsono

BACA JUGA:Petualangan Seru di Goa Pindul di Gunungkidul

Burgess menegaskan, "Kita menghadapi masa peminjaman yang semakin dalam terhadap bumi kita. Kondisi ini menunjukkan perlunya tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi dampak pemanasan global yang semakin tidak terkendali."

Perubahan iklim ini juga telah mempengaruhi pola cuaca global secara luas, dengan banjir terparah di Rusia dalam beberapa dekade terakhir dan musim hujan ekstrem di Australia, Brasil, dan Prancis pada bulan ini menjadi bukti langsung dari dampak pemanasan global yang semakin memprihatinkan.

Para ahli memperkirakan bahwa siklus iklim El Nino, meskipun melemah, masih memberikan kontribusi signifikan terhadap suhu permukaan laut yang tinggi, yang diperkirakan akan memecahkan lebih banyak rekor suhu dalam beberapa bulan mendatang.

BACA JUGA:Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Ketua PWI Sumsel Kunjungi PWI Empat Lawang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: