Simak Keindahan Alam dan Konservasi Penyu di Pantai Trisik Yogyakarta

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pantai Trisik, yang terletak di sebelah barat Pantai Glagah, Yogyakarta, menawarkan pengalaman yang memukau bagi para pengunjung dengan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan.

Selain keindahan alamnya, Pantai Trisik juga dikenal sebagai lokasi konservasi penyu yang penting di wilayah tersebut.

Pantai Trisik terkenal dengan panorama alamnya yang memukau.

Pasir putih yang membentang luas, deburan ombak yang menenangkan, serta pemandangan matahari terbenam yang spektakuler menjadikan pantai ini destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Yogyakarta.

BACA JUGA:Update Harga HP Samsung Seri Baru 2024: Galaxy A14, Galaxy A25 5G, Galaxy A22 Plus, Galaxy S22 Ultra

Setiap sore, langit yang berubah warna dengan gradasi oranye hingga ungu menciptakan pemandangan yang memanjakan mata dan menghadirkan suasana romantis bagi para pengunjung.

Selain sebagai tempat rekreasi, Pantai Trisik juga berfungsi sebagai lokasi konservasi penyu.

Dikelola oleh penduduk setempat, pantai ini menjadi pusat pembelajaran tentang upaya pelestarian penyu.

Kegiatan konservasi di Pantai Trisik mencakup berbagai upaya untuk melindungi habitat penyu, seperti penetasan telur, pelepasan tukik (anak penyu) ke laut, serta edukasi kepada masyarakat dan wisatawan mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan populasi penyu.

BACA JUGA:7 Wisata Danau dengan View Menawan di Jogja, Nikmati Waktu Bersantai di Tepian sambil Manjakan Mata

Pengunjung yang datang ke Pantai Trisik memiliki kesempatan untuk mengamati langsung kegiatan pelestarian tersebut.

Mereka dapat melihat proses penetasan telur penyu dan bahkan berpartisipasi dalam pelepasan tukik ke laut.

Ini memberikan pengalaman yang mendalam dan edukatif, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Keunikan Pantai Trisik tidak hanya terletak pada keindahan alam dan kegiatan konservasinya, tetapi juga pada kemampuannya menyatu dengan alam dan budaya lokal.

Sumber: