Empat Cara Jitu Membangun Kebiasaan Efektif ala 'Atomic Habits

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-

Buku "Atomic Habits" karya James Clear telah menarik perhatian banyak pembaca dan menjadi bahan diskusi menarik di berbagai forum.

Clear dikenal melalui risetnya tentang kebiasaan dan pengambilan keputusan. Ia mulai dikenal lewat newsletter yang berhasil menarik 100 ribu pelanggan hanya dalam dua tahun.

Karyanya kini sering muncul di The New York Times, Forbes, dan Business Insider. Berikut adalah beberapa insight dari bukunya yang bisa membantu kita memahami cara efektif membangun kebiasaan baik.

Insight Pertama: Lupakan Goals, Fokus pada Sistem

BACA JUGA:Menikmati Nuansa Bali di Villa Ubud Anyer, Menawarkan Sebuah Mengalaman Menginap

James Clear menekankan bahwa goals (tujuan) dan sistem adalah dua hal yang berbeda. Goals adalah hasil yang ingin dicapai, sementara sistem adalah proses yang membawa kita menuju hasil tersebut.

Misalnya, semua atlet Olimpiade pasti ingin memenangkan medali emas, tapi yang membedakan antara yang menang dan yang kalah adalah sistem atau proses yang mereka jalani setiap hari.

Clear mengingatkan kita untuk fokus membangun sistem yang dapat membawa kita lebih dekat kepada tujuan yang diinginkan.

Tujuan jangka panjang sering kali tampak menakutkan, tapi dengan sistem yang tepat, kita bisa mencapainya melalui langkah-langkah kecil dan konsisten setiap hari.

BACA JUGA:Villa Beach Turtle Anyer: Pilihan Tepat untuk Liburan Keluarga dan Acara Kantor

Insight Kedua: Cara-Cara Jitu Membangun Kebiasaan

Menurut buku "Atomic Habits", ada empat cara jitu untuk membangun kebiasaan:

1. Bikin Kebiasaan Jelas dan Terlihat
   Setiap tindakan dipicu oleh rangsangan tertentu. Jika ingin membiasakan diri bermain gitar, simpan gitar di tempat yang mudah terlihat.

Jika ingin berolahraga, siapkan baju olahraga dari malam sebelumnya. Dengan begitu, kita lebih sering diingatkan untuk melakukan kebiasaan tersebut.

2. Buat Kebiasaan Menarik
   Semakin menarik sesuatu, semakin besar kemungkinan kita mengadopsinya sebagai kebiasaan.

Salah satu caranya adalah dengan “temptation bundling,” yaitu menggabungkan tindakan yang kita suka dengan tindakan yang harus kita lakukan. Misalnya, menonton acara favorit sambil berlari di treadmill.

BACA JUGA:Villa Q: Pilihan Ideal untuk Liburan Nyaman di Anyar

3. Buat Kebiasaan Mudah
   Kita cenderung melakukan sesuatu yang mudah dan menghindari yang sulit.

Misalnya, untuk berhenti menonton TV setelah pulang kerja, cabut kabel TV atau baterai remotnya. Dengan begitu, kita bisa menggunakan waktu tersebut untuk hal yang lebih produktif.

4. Buat Kebiasaan Memuaskan
   Kepuasan setelah melakukan kebiasaan tertentu membantu kita mempertahankan kebiasaan tersebut. Misalnya, pasangan yang ingin menghemat uang membuat rekening khusus untuk liburan.

Setiap kali mereka tidak makan di luar, mereka mentransfer uang yang seharusnya untuk makan ke rekening tersebut, yang menciptakan kepuasan dan dorongan untuk terus melakukannya.

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Pantai Anyer di Villa Sankara

Insight Ketiga: Melacak Kebiasaan

Melacak kebiasaan membantu kita melihat kemajuan dan menjaga motivasi. Salah satu teknik yang sederhana adalah mencoret kalender setiap kali kita berhasil melakukan kebiasaan tersebut.

Dengan begitu, kita bisa melihat perkembangan dan merasa puas dengan kemajuan yang kita buat. Membuat kontrak perjanjian dengan teman atau anggota keluarga juga bisa membantu.

Misalnya, seorang pengusaha membuat kontrak dengan istri dan pelatih pribadinya untuk memastikan ia tetap berkomitmen pada kebiasaan yang ingin dibangun, dengan konsekuensi tertentu jika gagal.

"Atomic Habits" adalah buku yang menawarkan banyak insight dan tips praktis untuk membangun kebiasaan baik.

BACA JUGA:Taman Nasional Gunung Leuser: Keajaiban Alam di Perbatasan Sumatera Utara dan Aceh

Namun, penting untuk mengkustomisasi metode yang disarankan sesuai dengan kecenderungan dan kebutuhan pribadi.

Dengan fokus pada sistem, membuat kebiasaan terlihat, menarik, mudah, dan memuaskan, serta melacak kemajuan, kita bisa lebih efektif dalam membangun kebiasaan yang mendukung tujuan jangka panjang kita.(*)

Sumber: