Ternyata Ini Alasan Mengapa Lebaran Selalu Lebih Cepat dari Tahun Sebelumnya

Sebagai contoh, jika Idul Fitri dirayakan pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah, maka tahun berikutnya tanggal 1 Syawal akan jatuh sekitar 10 hingga 12 hari lebih awal dalam kalender Gregorian. 

BACA JUGA:Fakta dan Tradisi Unik Idul Adha yang Hanya Terjadi di Indonesia

Contoh Pergerakan Lebaran

Sebagai ilustrasi, jika Idul Fitri tahun ini jatuh pada tanggal 21 April, maka tahun berikutnya kemungkinan besar akan jatuh sekitar tanggal 10 hingga 12 April, bergantung pada penampakan hilal.

Demikian pula dengan Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, juga akan mengalami pergeseran yang sama dalam kalender Gregorian.

Pergerakan Lebaran yang lebih cepat setiap tahun memiliki beberapa implikasi. Salah satunya adalah musim perayaan yang berubah-ubah.

Misalnya, Idul Fitri yang biasanya dirayakan dengan berbuka puasa di akhir Ramadhan, akan jatuh pada musim yang berbeda setiap beberapa tahun sekali.

BACA JUGA:Fakta dan Tradisi Unik Idul Adha yang Hanya Terjadi di Indonesia

Ini berarti umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa di berbagai musim, dari musim panas yang panjang hingga musim dingin yang pendek.

Selain itu, pergeseran tanggal ini juga mempengaruhi perencanaan kegiatan sosial dan ekonomi.

Para pedagang, pengusaha, dan sekolah harus menyesuaikan kalender mereka untuk mengakomodasi perayaan Lebaran yang terus bergeser.

BACA JUGA:Siap-siap! Fenomena Kosmis Langka 80 Tahun Sekali Bakal Segera Hiasi Langit Kita

Meskipun pergerakan ini menimbulkan beberapa tantangan, umat Muslim tetap menggunakan kalender Hijriyah karena ia memiliki makna religius yang mendalam.

Kalender ini digunakan untuk menentukan berbagai ibadah dan peristiwa penting dalam Islam, seperti Ramadhan, Haji, dan tentu saja Lebaran.

Penggunaan kalender Hijriyah memastikan bahwa perayaan-perayaan ini tetap sesuai dengan tradisi dan ajaran Islam.

Sumber: