Mitos atau Fakta? Makan Daging Kambing Bikin Hipertensi, Ini Kata Dokter

Mitos atau Fakta? Makan Daging Kambing Bikin Hipertensi, Ini Kata Dokter

Ilustrasi--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID  -

Daging kambing adalah salah satu makanan yang kerap dikonsumsi di Indonesia, tetapi muncul anggapan bahwa konsumsi Daging kambing bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sebenarnya, apakah hal ini benar atau hanya mitos belaka?

Menurut dr Rudy Kurniawan, seorang spesialis penyakit dalam, mengonsumsi daging kambing memang dapat meningkatkan risiko hipertensi, namun hal ini terjadi melalui mekanisme yang tidak langsung. Kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dalam daging kambing dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

"Makan daging kambing bisa meningkatkan tekanan darah dengan mekanisme tidak langsung, dikarenakan kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya yang tinggi," ungkap dr Rudy saat dihubungi oleh detikcom.

BACA JUGA:Mana yang Lebih 'Sehat'? Daging Sapi dan Kambing, Simak Disini.!

Selain dari aspek kandungan gizi, cara pengolahan daging kambing juga turut memengaruhi risiko kesehatan. Penggunaan garam berlebihan dalam proses memasak daging kambing dapat lebih meningkatkan tekanan darah.

"Daging kambing sering kali dimasak dengan banyak garam, yang bisa memperburuk kondisi tekanan darah," tambah dr Rudy.

Meskipun demikian, dr Rudy menegaskan bahwa tidak perlu sepenuhnya menghindari konsumsi daging kambing. Namun, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi dengan porsi yang terkontrol, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat hipertensi atau masalah kesehatan lainnya.

"Bagi yang memiliki hipertensi, disarankan untuk membatasi konsumsi daging kambing menjadi porsi kecil dan jarang, idealnya tidak lebih dari 1-2 kali sebulan," jelasnya.

Untuk meminimalisir risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging kambing, dr Rudy memberikan beberapa tips praktis. Pertama, pilih bagian daging yang rendah lemak untuk dikonsumsi. Kedua, gunakan metode memasak yang lebih sehat seperti dipanggang, direbus, atau dikukus untuk mengurangi asupan lemak jenuh.

BACA JUGA:Daging Kambing dan Hipertensi: Boleh, Kata Dokter Ada Tapinya Sih

"Kurangi penggunaan garam dalam memasak atau pilih saus yang rendah garam untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi usai mengonsumsi daging kambing," tambah dr Rudy.

Dengan memahami pentingnya mengontrol asupan dan cara pengolahan daging kambing, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan jantung dan mengelola risiko hipertensi dengan lebih baik.

Pola makan seimbang dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama dalam mencegah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat konsumsi makanan tertentu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: