Mengulik Sejarah Pelabuhan Gilimanuk: Penghubung Jawa dan Bali

Mengulik Sejarah Pelabuhan Gilimanuk: Penghubung Jawa dan Bali

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pelabuhan Gilimanuk terletak di ujung barat Pulau Bali dan merupakan salah satu pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali.

Pelabuhan ini memiliki peran vital dalam transportasi dan perdagangan antara kedua pulau tersebut.

Sejarah pelabuhan ini mencerminkan perkembangan dan dinamika sosial-ekonomi di kawasan tersebut.

Pelabuhan Gilimanuk mulai dikenal sejak era kolonial Belanda.

Pada masa itu, kebutuhan akan sarana transportasi antara Jawa dan Bali semakin meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan administrasi kolonial.

BACA JUGA:Profil Anggota DPR Anita Jacoba Gah yang Mengkritik Mendikbud Nadiem Makarim dan Minta KPK Turun Tangan

Pelabuhan ini awalnya berfungsi sebagai pelabuhan kecil yang melayani kapal-kapal dagang lokal.

Pada tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda mulai menyadari potensi strategis Pelabuhan Gilimanuk sebagai penghubung penting antara Jawa dan Bali.

Infrastruktur pelabuhan mulai diperbaiki dan diperluas untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensinya.

Namun, perkembangan signifikan baru terjadi setelah Indonesia merdeka. 

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mengembangkan Pelabuhan Gilimanuk sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas nasional.

Pada tahun 1960-an, pembangunan infrastruktur di pelabuhan ini semakin diprioritaskan, termasuk pembangunan dermaga dan fasilitas pendukung lainnya.

BACA JUGA:Nadiem Lemas Dibentak Anggota DPR Soal Anggaran dan Keadilan Pendidikan di Daerah 3T

Perkembangan pesat pelabuhan ini terjadi pada era Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: