Kecelakaan Helikopter Presiden Iran: Upaya Penyelamatan dan Potensi Dampak Politik
lokasi kejadian helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi di Varzaghan di barat laut Iran, ist/net--
Hingga Senin pagi (20/5/2024), tim penyelamat masih berpacu dengan waktu untuk menemukan dan menyelamatkan Raisi serta penumpang lainnya.
Proses Penyelamatan
Tim penyelamat yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk militer dan tenaga medis, telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan.
BACA JUGA:Kisah Pengantin Wanita yang Ternyata Pria di Desa Sekely, Halmahera Selatan
Namun, medan yang sulit dan cuaca yang terus berubah menjadi hambatan besar.
Pemerintah Iran juga menerima bantuan dari pihak luar, salah satunya adalah drone Turki yang membantu mengidentifikasi sumber panas yang diduga sebagai puing-puing helikopter.
Koordinat lokasi kecelakaan tersebut segera dibagikan kepada pihak berwenang Iran untuk memfasilitasi operasi penyelamatan.
Dampak Politik dan Konstitusi Iran
Kecelakaan ini bukan hanya masalah kemanusiaan, tetapi juga membawa dampak besar terhadap stabilitas politik Iran.
Berdasarkan pasal 131 Konstitusi Iran, apabila Presiden meninggal dunia saat menjabat, wakil presiden pertama akan mengambil alih tugas-tugas kepresidenan dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, yang memegang otoritas tertinggi di negara itu, akan memandu proses transisi kekuasaan.
Setelah itu, sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan kepala yudikatif harus menggelar pemilihan umum untuk menentukan presiden baru maksimal 50 hari setelah presiden meninggal.
Dengan demikian, konstitusi telah menetapkan mekanisme yang jelas untuk memastikan kelangsungan pemerintahan meskipun menghadapi situasi darurat seperti ini.
BACA JUGA:Berikut Nama-nama Pemenang Festival Serapungan dan Doorprize Motor, Terusan Sapu Bersih!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: