FIFA Pertimbangkan Hukuman untuk Federasi Sepakbola Israel: Akankah Dikeluarkan?
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menggelar rapat darurat untuk mempertimbangkan hukuman bagi Federasi Sepakbola Israel (IFA).
Langkah ini diambil menyusul aksi militer Israel yang terus-menerus menyerang warga sipil Palestina, yang telah menewaskan ribuan orang.
Federasi Sepakbola Palestina (PFA) baru-baru ini mengusulkan agar FIFA mengeluarkan Israel dari keanggotaan mereka.
Usulan ini mendapat perhatian serius dari FIFA, yang langsung merespon dengan mengadakan rapat darurat.
BACA JUGA:Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, Tolak Wacana Partisipasi Australia di Piala AFF
Presiden FIFA, Gianni Infantino, dilaporkan akan menjatuhkan hukuman kepada Israel berdasarkan proposal dari PFA.
"Sepakbola tidak boleh menjadi sandera politik, selalu menjadi vektor perdamaian, sumber harapan, kekuatan kebaikan, menyatukan orang-orang daripada memecah belah," kata Gianni Infantino, dikutip dari The Telegraph.
Keputusan FIFA ini dipandang sebagai ujian atas konsistensi mereka dalam menanggapi konflik politik.
FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman berat kepada Federasi Sepakbola Rusia setelah invasi militer Rusia ke Ukraina pada 2022, yang berujung pada larangan bagi klub dan tim nasional Rusia untuk berkompetisi di ajang internasional.
BACA JUGA:Air Terjun Kalela di Sumbawa Barat: Daya Tarik hingga Rute Perjalanan
Rapat lanjutan untuk membahas nasib Israel dalam keanggotaan FIFA akan dilakukan pada kongres tahunan di Bangkok, Thailand, minggu ini.
Namun, keputusan final baru akan diambil pada rapat darurat FIFA akhir Juli 2024.
Jika IFA dikeluarkan dari FIFA, diperkirakan akan ada dukungan dari beberapa negara, termasuk Suriah, Yaman, Irak, Yordania, dan Aljazair, yang setuju dengan usulan PFA.
Situasi ini menarik perhatian dunia sepakbola, mengingat dampak besar yang dapat ditimbulkan dari keputusan FIFA terhadap Israel dan bagaimana organisasi ini menyeimbangkan prinsip-prinsip olah raga dengan dinamika politik global.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: