Banda Neira: Jejak Sejarah dan Kebudayaan di Kepulauan Banda
Kepulauan Banda Neira.--
BANDA NEIRA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Tersembunyi di Kepulauan Banda, BANDA NEIRA—atau lebih dikenal sebagai Banda Tangah—mempersembahkan kekayaan sejarah dan kebudayaan yang mempesona.
Sebagai pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia, pulau ini menjadi jantung kegiatan ekonomi dan sosial di wilayahnya.
Dengan topografi yang cenderung datar, Banda Neira menjadi tempat ideal untuk pembangunan kota kecil yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan transportasi.
BACA JUGA:Aurora: Komputer Super Terbaru yang Membawa Revolusi dalam Komputasi
Dengan 12 desa yang menghiasi pulau ini, seperti Dwiwarna, Merdeka, Nusantara, dan lainnya, keberagaman budaya dan kehidupan masyarakat menjadi ciri khas yang memperkaya keseharian di Banda Neira.
Namun, pesona Banda Neira tidak hanya terletak pada keindahan alamnya. Pulau ini memiliki sejarah yang kaya dan berliku.
Dahulu, Banda Neira menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia, menjadi sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19.
Namun, keberadaan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) membawa penderitaan bagi penduduk asli.
BACA JUGA:Mitos Misterius Jalan Ciater Subang: Tempat Kecelakaan Bus yang Menewaskan 11 Orang Anak Smk
Pada tahun 1621, anggota VOC membantai penduduk Banda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, meninggalkan bekas luka yang mendalam dalam sejarah pulau ini.
Selain menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, Banda Neira juga menjadi tempat pembuangan tahanan politik pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Tokoh-tokoh perjuangan nasional seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo pernah menghuni pulau ini.
Pada tahun 2016, rumah tempat mereka tinggal dijadikan museum, mengabadikan jejak perjuangan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
BACA JUGA:Adakah Yang Bisa Menaklukkan Gunung Srabu: Menghadapi Jalur Pendakian yang Menantang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: