Taman Festival Bali: Dari Proyek Berambisi Hingga Tempat Seram yang Ditinggalkan
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Taman Festival Bali, sebuah proyek ambisius di Banjar Trengguli, Sanur, awalnya direncanakan untuk menjadi destinasi wisata yang menakjubkan di Pulau Dewata.
Namun, kini tempat ini telah berubah menjadi kenyataan yang kelam, ditinggalkan dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan terbengkalai serta patung-patung yang rusak.
Apa yang dulunya diharapkan menjadi daya tarik utama kini telah menjadi tempat yang seram, menarik minat pencari pengalaman mistis.
Diluncurkan pada awal 1990-an, Taman Festival Bali dirancang sebagai pusat budaya yang menampilkan seni dan budaya lokal.
BACA JUGA:Bikin Bulu Kuduk Berdiri! Ini 6 Misteri Sungai di Jakarta, Salahsatunya Ada Masuk ke Cerita Kerajaan
Namun, sebelum proyek ini selesai, pendanaannya terhenti, menyebabkan pembangunan terhenti di tengah jalan.
Bangunan-bangunan setengah jadi dan patung-patung yang dulu mungkin dipandang sebagai karya seni, kini menjadi saksi bisu dari masa lalu yang tak terlupakan.
Taman Festival Bali, yang seharusnya menjadi destinasi wisata yang mempesona, sekarang menjadi pusat perhatian bagi para pencari pengalaman supernatural.
Ribuan pengunjung, terutama pecinta paranormal, sering mendatangi tempat ini untuk mencari sensasi dan misteri yang tersembunyi di balik keheningan yang mencekam.
BACA JUGA:Membuka Misteri Desa Mati Plalangan terletak di Ponorogo, Ada Apa?
Seiring berjalannya waktu, Taman Festival Bali semakin terperosok ke dalam keadaan yang seram. Bangunan-bangunan yang terbengkalai menjadi rumah bagi semak belukar liar dan semakin terkikis oleh alam.
Meskipun begitu, daya tarik mistis tempat ini tidak pudar, bahkan mungkin semakin berkembang, menarik minat dari berbagai kalangan yang ingin merasakan ketegangan dan ketakutan yang dihadirkan oleh suasana yang terabaikan.
Sementara pemerintah setempat telah mencoba berbagai upaya untuk memulihkan Taman Festival Bali menjadi tempat yang lebih layak, keberhasilan mereka terbatas.
Beberapa usulan telah diajukan, mulai dari mengubahnya menjadi taman rekreasi hingga membangun kembali sebagai pusat seni kontemporer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: