Daftar Lokasi Wisata Paling Angker di Indonesia, Nomor Tiga Tempat Menyimpan Mayat

Daftar Lokasi Wisata Paling Angker di Indonesia, Nomor Tiga Tempat Menyimpan Mayat

Ilustrasi Lokasi Angker.-DISWAY NETWORK-

BACA JUGA:Membuka Misteri Fenomena Gaib di Rumah Angker Jogja, Ada Apa Yah?

Sebaliknya, hal itu justru menambah warna dan keunikan bagi pengalaman mengunjungi tempat ini. 

Para pengunjung sering kali terpukau oleh keindahan alam yang memukau sekaligus merasakan sensasi petualangan dan eksplorasi yang menyelimuti setiap sudut taman.

Bagi para pencinta alam dan petualangan, Taman Nasional Alas Purwo adalah destinasi yang sempurna untuk dijelajahi. 

Di antara pohon-pohon raksasa dan suara ombak yang gemuruh, terdapat kisah-kisah alam dan misteri yang menanti untuk diungkap. 

BACA JUGA:Mengulik Cerita Misteri dan Keangkeran Hutan Alas Krendowahono

Siapkan diri Anda untuk menjelajahi keindahan alam yang menakjubkan dan misteri yang menggoda di Taman Nasional Alas Purwo.

3. Desa Trunyan, Kintamani

Di tengah indahnya Kintamani, Bali, terdapat sebuah desa yang menarik perhatian dunia dengan tradisi pemakamannya yang unik. 

Desa Trunyan, dengan latar belakang pemandangan Danau Batur yang megah, menjadi pusat perhatian bagi wisatawan dan peneliti supranatural karena kebiasaan unik mereka dalam memakamkan orang yang meninggal.

BACA JUGA:Menelusuri Keangkeran di Solo: Suara Gamelan Mistis

Berbeda dengan kebanyakan tradisi pemakaman di Indonesia, di mana jenazah dimakamkan atau di kremasi, Desa Trunyan memiliki cara yang sangat berbeda untuk menghormati orang yang telah meninggal. 

Mayat orang yang meninggal tidak dimakamkan atau dibakar, melainkan dibiarkan di atas tanah dangkal di bawah pohon yang dikenal sebagai Taru Menyan, yang secara harfiah berarti "pohon wangi" dalam bahasa lokal.

Tradisi ini diyakini telah dilakukan selama berabad-abad, dipercayai berasal dari masa pra-Hindu di Bali. 

Meskipun sebagian besar masyarakat Bali mempraktikkan Hinduisme, Desa Trunyan mempertahankan tradisi kuno mereka yang diyakini merupakan campuran dari kepercayaan lokal dan unsur-unsur Hindu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: