Mengapa Suku Komering dan Lampung Dilarang Datang ke Gunung Dempo? Ini Jawabannya!

Mengapa Suku Komering dan Lampung Dilarang Datang ke Gunung Dempo? Ini Jawabannya!

Misteri Gunung Dempo.-DISWAY NETWORK-

PAGARALAM, RAKYATEMPATLAWANG.DISWA.ID - Gunung Dempo adalah salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Selatan yang memiliki ketinggian 3.173 meter di atas permukaan laut. 

Gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para pecinta alam karena memiliki pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. 

Namun, tidak semua orang dapat dengan mudah mendaki gunung ini. 

Ada sebuah larangan adat yang masih dihormati oleh para juru kunci dan penduduk setempat, yaitu melarang keturunan Suku Komering dan Lampung untuk mendaki gunung ini kecuali didampingi oleh juru kunci atau penduduk Pagaralam.

BACA JUGA:5 Misteri di Gunung Dempo, Keturunan Suku Ini Dilarang Datang Mendaki!

Larangan ini berkaitan dengan sebuah legenda yang telah turun-temurun diceritakan oleh masyarakat sekitar, yaitu legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat

Menurut legenda tersebut, Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat adalah dua orang yang memiliki kesaktian tinggi dan berasal dari dua suku yang berbeda. 

Si Pahit Lidah yang dikenal dengan nama asli Serunting merupakan nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu. 

Sementara Si Mata Empat merupakan nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung.

BACA JUGA:Gunung Dempo: Kisah Misteri Permusuhan 'Si Pahit Lidah' dan 'Si Mata Empat' yang Menghiasi Ketinggian 3.173

Namun terjadi permusuhan antara keduanya dan mereka bertemu di Gunung Dempo untuk mengadu kesaktian.

Di sana, terjadi pertempuran sengit antara Si Pahit Lidah dengan Si Mata Empat berlangsung seru.

Bahkan pertempuran itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam, hingga akhirnya Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat gugur. 

Namun, sebelum ajal menjemput, Si Pahit Lidah bersumpah dan mengutuk siapa saja keturunan Si Mata Empat yang menginjakkan kakinya di Gunung Dempo maka akan celaka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: