Panggung Sangga Buwana: Megahnya Bangunan Bersejarah di Keraton Kasunanan Surakarta

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Panggung Sangga Buwana, sebuah gemerlap masa lalu yang terletak di Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, menjadi sentra perhatian dengan misteri yang menyelimutinya.

Dengan arsitektur klasik yang mencirikan era bangunan zaman dulu, Panggung Sangga Buwana menarik perhatian dengan menara menjulang tinggi yang memberikan kesan megah di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta.

Puncaknya yang dihiasi dengan topi bulat dan ekor naga yang sedang dikendarai oleh seorang pemanah menambahkan nuansa mistis pada bangunan ini.

Konon, bangunan ini bukan hanya tempat bersejarah raja-raja Solo, melainkan juga menjadi saksi bisu dari cerita-cerita mistis yang masih memikat banyak orang hingga kini.

BACA JUGA:Ternyata Ini Dia 9 Siluman yang Paling Ditakuti di Indonesia! (Nomor 5 Bikin Merinding)

Menariknya, Panggung Sangga Buwana bukan hanya sekadar bangunan indah, tapi juga memiliki nilai sejarah yang tergambar dalam sengkalan tahun pendiriannya pada tahun 1708 Jawa atau sekitar 1728 Masehi oleh Sri Susuhunan Paku Buwono III.

Berdiri kokoh di antara pelataran Sri Manganti dan Kedathon dengan bentuk segi delapan yang terdiri dari 4 tingkat, bangunan ini menghadirkan keindahan dan keagungan masa lalu.

Tudung saji pada bagian atasnya tidak hanya menjadi ornamen, melainkan juga simbol manusia yang mengendarai naga, mencerminkan tahun pembangunannya.

Meskipun pada masa lalu Panggung Sangga Buwana digunakan untuk keperluan militer, seperti mengintai musuh dari ketinggian, kabarnya juga menjadi tempat meditasi bagi para raja.

BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri Gunung Rinjani Jejak Islam dalam Kisah Dewi Anjani ada Air Zam Zam dan Kabah Begini Kisa

Namun, di balik keindahannya, bangunan ini juga menjadi pusat mitos yang menarik perhatian masyarakat.

Mitos-mitos ini memberikan nuansa magis pada Panggung Sangga Buwana, menambahkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan oleh para pengunjung yang penasaran akan cerita di balik dinding-dinding bersejarah ini. (*)

Sumber: