Ternyata, Kota Salatiga Punya Misteri Kuno! Apa Saja? Simak Yuk!

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Salatiga, terletak di antara Semarang dan Solo, memikat dengan ketinggian 450m - 850m di atas permukaan laut, menawarkan cuaca sejuk dan segar yang diperkaya oleh pemandangan Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Gajah Mungkur. 

Sebagai kota tertua kedua di Indonesia, yang berusia 1273 tahun pada tahun 2023, Salatiga menghadirkan sejarah dan keunikan yang memikat.

BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya

Prasasti Plumpungan menjadi saksi bisu terbentuknya Kota Salatiga. 

Dengan ditulisnya prasasti pada 24 Juli 750 M, masyarakat Hampra yang sebelumnya dikenal sebagai Salatiga memberikan jasa istimewa kepada Raja Bhanu. 

BACA JUGA:Tragedi dan Kebangkitan Batik Pekalongan Setelah Perang Diponegoro! - Sejarah Kota Pekalongan

Prasasti ini mengatur tanah perdikan sebagai penghargaan dan menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Jadi Kota Salatiga.

Selama masa penjajahan, Salatiga tidak hanya memiliki batas yang jelas, tetapi juga menyumbangkan tokoh-tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan. 

Brigadir Jenderal Sudiarto, Marsekal Muda Agustinus Adisutjipto, dan Laksamana Madya Yosaphat Sudarso menjadi pahlawan melalui Monumen Perjuangan Salatiga. 

Moehammad Joesoef Ronodipoero, dengan perannya di Radio Hoso Kyoku, turut menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.

BACA JUGA:Magelang dari Desa Mistis hingga Menjadi Kota Modern, Cerita Penuh Intrik!

Dari Staat Gemeente ke Kota Salatiga

Dalam perspektif administratif, Kota Salatiga awalnya merupakan Staat Gemeente pada tahun 1923. 

Namun, dengan perubahan Undang-Undang No. 17 tahun 1995, statusnya dicabut, membuka jalan untuk transformasi lebih lanjut. 

Sumber: