Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sejarah, Geografi dan Budaya

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sejarah, Geografi dan Budaya

Kabupaten Hulu Sungai Selatan-DISWAY NETWORK-

BACA JUGA:Sejarah Kabupaten Balangan Berikut Potensi dan Pesona Wisata

Budaya

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki kekayaan budaya yang beragam, yang dipengaruhi oleh berbagai suku dan agama yang hidup di sana. Mayoritas penduduk kabupaten ini adalah suku Banjar, yang merupakan suku asli Kalimantan Selatan. Selain itu, terdapat juga suku Dayak, Jawa, Bugis, Madura, Sunda, dan lain-lain. Agama yang dianut oleh penduduk kabupaten ini adalah Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lain.

Salah satu ciri khas budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah adanya tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan. Tradisi adat ini meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti perkawinan, kelahiran, kematian, pertanian, perikanan, dan lain-lain. 

Beberapa contoh tradisi adat yang masih ada di kabupaten ini adalah:

BACA JUGA:Kota Bontang Terkenal Dengan Industri dan Alam yang Menawan, Tiga Perusahaan Besar Ada di Sini!

  1. Mambuang Pasilih: yaitu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk memohon keselamatan dan kesuburan tanah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ini biasanya dilakukan sebelum menanam padi di sawah. Dalam upacara ini, masyarakat membawa sesajian berupa beras, telur, ayam, dan lain-lain yang kemudian diletakkan di tempat yang dianggap keramat. Selain itu, masyarakat juga membaca doa-doa dan menyembelih ayam sebagai tanda pengorbanan.
  2. Mambuang Tawar: yaitu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk membersihkan diri dari segala dosa dan penyakit. Upacara ini biasanya dilakukan setelah panen padi atau pada saat-saat tertentu. Dalam upacara ini, masyarakat mandi bersama di sungai atau sumber air yang dianggap suci. Selain itu, masyarakat juga membawa sesajian berupa beras, telur, ayam, dan lain-lain yang kemudian diletakkan di tepi sungai atau sumber air. Masyarakat juga membaca doa-doa dan menyembelih ayam sebagai tanda pengorbanan.
  3. Mambuang Bapanduk: yaitu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menghormati leluhur dan memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ini biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti hari besar agama, hari ulang tahun kabupaten, atau hari jadi desa. Dalam upacara ini, masyarakat membawa sesajian berupa beras, telur, ayam, dan lain-lain yang kemudian diletakkan di tempat yang dianggap keramat. Selain itu, masyarakat juga membaca doa-doa dan menyembelih ayam sebagai tanda pengorbanan. Upacara ini juga diiringi dengan tarian-tarian tradisional, seperti tari gantar, tari payung, tari kipas, dan lain-lain.

Selain tradisi adat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang lain, seperti seni musik, seni rupa, seni sastra, dan seni kuliner. 

BACA JUGA:Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur yang Menawan, Berikut Profil Kota Samarinda

Beberapa contoh seni dan budaya yang ada di kabupaten ini adalah:

  • Seni musik: salah satu alat musik tradisional yang berasal dari kabupaten ini adalah gendang banjar, yaitu sejenis drum yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Gendang banjar biasanya dimainkan bersama dengan alat musik lain, seperti serunai, rebab, gambus, dan lain-lain. Gendang banjar sering digunakan untuk mengiringi tarian-tarian tradisional, seperti tari gantar, tari payung, tari kipas, dan lain-lain.
  • Seni rupa: salah satu bentuk seni rupa yang berasal dari kabupaten ini adalah ukiran kayu, yaitu seni mengukir kayu dengan motif-motif yang bermakna. Ukiran kayu biasanya digunakan untuk menghias rumah-rumah adat, seperti rumah bagonjong, rumah balai, rumah panggung, dan lain-lain. Motif-motif yang sering digunakan dalam ukiran kayu adalah motif flora, fauna, geometris, dan kaligrafi.
  • Seni sastra: salah satu bentuk seni sastra yang berasal dari kabupaten ini adalah pantun banjar, yaitu sejenis puisi yang terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b. Pantun banjar biasanya digunakan untuk menyampaikan nasihat, sindiran, pujian, atau candaan. Contoh pantun banjar adalah:Bunga mawar di taman Harum semerbak wanginya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kaya akan budaya

BACA JUGA:Kutai Barat Daerah Mana? Kabupaten Kaya Sumber Daya Alam di Kalimantan Timur

  • Seni kuliner: salah satu bentuk seni kuliner yang berasal dari kabupaten ini adalah dodol kandangan, yaitu sejenis kue yang terbuat dari ketan, gula merah, dan santan. Dodol kandangan memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Dodol kandangan biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau oleh-oleh. Selain dodol kandangan, kabupaten ini juga memiliki makanan khas lain, seperti soto banjar, ketupat kandangan, nasi kuning, dan lain-lain. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: